Mooryati Soedibyo, Sosok di Balik Kontes Kecantikan Puteri Indonesia
Tahun 1973, hobi minum jamu Mooryati Soedibyo yang dilakukan sejak masih belia, akhirnya dikembangkannya sebagai usaha.
Mooryati Soedibyo lahir di Solo pada tanggal 5 Januari 1928. Dia adalah Wakil Ketua MPR periode 2004-2009, mewakili DPD.
Mooryati Soedibyo, Sosok di Balik Kontes Kecantikan Puteri Indonesia
Mooryati Soedibyo, Sosok di Balik Kontes Kecantikan Puteri Indonesia
- Menteri Prabowo Subianto ini Jadi Sorotan, Usai Olahraga Langsung Mampir Makan di Warteg
- Sudah Berbisnis dari Remaja, Ini Sosok Anwar Sutan Saidi Konglomerat Sumbar Sebelum Kemerdekaan
- Kini Tinggal Kenangan, Ini Potret Mooryati Soedibyo dengan Sederet Publik Figur
- Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Ternyata Cucu Raja Pakubuwono X Kesunanan Surakarta
Kabar duka kini datang dari dunia usaha Indonesia. Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo meninggal dunia pada Rabu (24/4) dini hari. Mooryati Soedibyo meninggal pada usia 96 tahun.
"Telah meninggal dunia dalam kedamaian, Ibu DR.H.BRA. Mooryati Soedibyo Pada hari Rabu jam 1.00 WIB dini hari tanggal 24 April 2024 pada usia 96 tahun (5 Januari 1928 - 24 April 2024)," dikutip dari pesan singkat yang tersebar, Rabu (24/4).
Mooryati Soedibyo yang bernama lengkap Hj. BRA. Mooryati Soedibyo, S.S., M. Hum. Dia lahir di Solo pada tanggal 5 Januari 1928. Dia adalah Wakil Ketua MPR periode 2004-2009, mewakili DPD.
Dia juga merupakan Presiden Direktur Mustika Ratu, dan salah satu pencetus ide kontes pemilihan Putri Indonesia yang digelar hingga sekarang.
Mooryati Soedibyo tercatat oleh MURI sebagai peraih gelar doktor tertua di Indonesia, dan sebagai 'Empu Jamu'. Dia juga masuk sebagai urutan nomor 7 dalam daftar 99 wanita paling berpengaruh di Indonesia 2007 versi majalah Globe Asia.
Cucu Sri Susuhunan Pakoe Boewono X Keraton Surakarta ini terkenal dengan segala hal yang berkaitan dengan kecantikan, jamu tradisional, dan lingkungan keraton. Sejak usia 3 tahun, dia tinggal di Keraton Surakarta yang dikenal sebagai sumber kebudayaan Jawa.
Di keraton itu, dia mendapat pendidikan secara tradisional yang menekankan pada tata krama, seni tari klasik, kerawitan, membatik, ngadi saliro ngadi busono, mengenal tumbuh-tumbuhan berkhasiat, meramu jamu, dan kosmetika tradisional dari bahan alami, bahasa sastra Jawa, tembang dengan langgam mocopat, aksara Jawa Kuno, dan bidang seni lainnya.
Tahun 1973, hobi minum jamu Mooryati Soedibyo yang dilakukan sejak masih belia, akhirnya dikembangkannya sebagai usaha. Ramuan jamu resep Keraton Surakarta yang semula diberikan kepada teman-temannya, akhirnya berubah menjadi bisnis.
Produknya mulai diekspor ke kurang lebih 20 negara, di antaranya Rusia, Belanda, Jepang, Afrika Selatan, Timur Tengah, Malaysia dan Brunei. Produknya juga berkembang menjadi 800 buah produk, mulai dari balita, umum, super, dan premium. Diawali dengan produk untuk orang tua sampai dengan remaja puteri.
Tahun 1990, dia meluncurkan ajang Puteri Indonesia, yang dikembangkannya setelah menyaksikan acara Miss Universe di Bangkok tahun 1990.
Mooryati yang sering berkunjung ke luar negeri untuk mengadakan seminar, pameran mau pun sendiri mulai ingin membuat ajang Puteri Indonesia. Dari sini timbul keinginannya untuk membuat wanita Indonesia percaya diri tampil di dunia internasional.
Hal ini sebelumnya telah dipelopori oleh Andi Nurhayati yang semenjak tahun 70-an menjadi pemegang franchise pengiriman Miss-miss-an kelas internasional, begitu pula nama majalah Femina yang sudah bertahun-tahun sebelumnya menyelenggarakan pemilihan Putri Remaja Indonesia, yang menghasilkan gadis-gadis paling enerjik, cerdas dan modern se Indonesia.
Kini Mooryati Soedibyo, berupaya menggabungkan semua itu dalam ajang Pemilihan Puteri Indonesia.
Lalu dia mengeluarkan ide tersebut ke Badan Pengembangan Eksport Nasional, dan disetujui. Mooryati akhirnya membentuk Yayasan Puteri Indonesia dan menjadi Ketua Umum.