Sudah Berbisnis dari Remaja, Ini Sosok Anwar Sutan Saidi Konglomerat Sumbar Sebelum Kemerdekaan
Meski dari golongan orang kaya, sosok asal Sumatera Barat ini tak ragu berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.
Meski dari golongan orang kaya, sosok asal Sumatera Barat ini tak ragu berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.
Sudah Berbisnis dari Remaja, Ini Sosok Anwar Sutan Saidi Konglomerat Sumbar Sebelum Kemerdekaan
Setiap jengkal perjuangan kemerdekaan Indonesia pastinya melibatkan seluruh lapisan rakyat Tanah Air, baik itu dari pemerintah sampai rakyat biasa pun ikut andil dalam melawan serta mengusir para penjajah.
Di Sumatera Barat, perjuangan dalam kemerdekaan terus menggelora tiada henti. Hingga masa pendudukan Jepang, terjadi perpecahan antara dua kelompok yang mendukung dan menolak kerja sama dengan pihak Jepang. (Foto: Wikipedia)
-
Siapa pengusaha sukses asal Sumut itu? Marihad Simon Simbolon adalah sosok penting di balik suksesnya sebuah perusahaan yang bergerak di bidang logistik, perminyakan, dan industri kelapa sawit.
-
Siapa pengusaha kaya yang membangun pabrik kelapa sawit di Sumatera? Tahun 1991, Wilmar berhasil membangun pabrik pengolahan minyak sawit pertama sekaligus membeli kebun kelapa sawit seluas 7.000 hektare di Pulau Sumatra.
-
Bisnis apa yang dimiliki orang terkaya di Sumatera Utara? Bayan Resources Tbk adalah perusahaan yang fokus pada eksplorasi, penambangan, dan pemasaran batubara di Indonesia.
-
Siapa orang terkaya di Sumatera Utara? Low Tuck Kwong adalah seorang pengusaha asal Singapura yang dikenal sebagai pendiri dan pemilik perusahaan minyak dan gas yang besar, yakni Bayan Resources Tbk.
-
Kapan kelapa sawit pertama kali ditanam secara komersial di Sumatera? Sejak 1910, kelapa sawit banyak dibudidayakan secara komersial dan meluas di Sumatera.
-
Siapa pendiri Sumatra Thawalib? Buah pemikiran modern itu terbentuklah Sumatra Thawalib yang menjadi sekolah Islam modern pertama yang berdiri di Indonesia.
Akan tetapi, ada satu tokoh yang mungkin tidak banyak muncul di sejarah pra-kemerdekaan di Sumatera Barat, yaitu Anwar Sutan Saidi. Ia merupakan segilintir konglomerat yang ada di Nusantara saat itu.
Meski dari kalangan mampu, semangat juang Anwar tidak mudah padam dan tenggelam dalam kekayaannya. Ia pun diketahui juga ikut dalam aktivis pergerakan kemerdekaa Indonesia sekaligus pendiri Bank Nasional.
Lantas, seperti apa sosok dari Anwar Sutan Saidi? Simak informasi selengkapnya yang dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber berikut ini.
Tekuni Bisnis dari Usia Muda
Anwar Sutan Saidi lahir di Sungai Puar, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat pada tanggal 19 April 1910. Ia sudah menempuh pendidikan Sekolah Dasar (SD) sejak usia 5 tahun di Payakumbuh.
Dirinya pun tidak dapat menyelesaikan pendidikannya hingga jenjang SMA atau perguruan tinggi. Menginjak usia 16 tahun Anwar memilih terjun di dunia bisnis dengan bekerja bersama pamannya. Seiring berjalannya waktu, ia terus mengembangkan usahanya sendiri.
Salah satu usahanya itu adalah mengumpulkan hasil kerajinan tangan masyarakat Agam Tuo atau Oud Agam.
Mendirikan Bank Nasional
Mengutip dari berbagai sumber, tahun 1930-an Anwar pun sudah mendirikan sebuah Bank yaitu Bank Tabungan Saudagar yang berada di Bukittinggi. Namun nama bank ini berubah menjadi Bank Nasional Abuan Saudagar yang meliputi PT Inkorba, PT Bumi Putera, PT Andalas, dan PT Fort de Kock.
Di samping mendirikan bank, Anwar juga memiliki perusahaan penerbitan bernama NV Nusantara. Melalui perusahaan ini banyak menerbitkan buku-buku sastra yang menjadi bacaan wajib anak-anak sekolah.
Anwar juga melebarkan sayap bisnisnya hingga sektor pariwisata. Ia membangun Hotel Minang di Bukittinggi dan Danau Singkarak. Bahkan di tahun 1964 ia sempat menghidupkan kembali pabrik tenun Padang Asli yang sudah lama berhenti.
Terjun di Pergerakan Nasional
Meski sudah tergolong memiliki banyak usaha, tepat sebelum kemerdekaan Anwar juga terjun di dunia pergerakan nasional. Ia memutuskan untuk terjun karena dari kakaknya yaitu Djamaluddin Ibrahim yang menjadi guru Sumatra Thawalib sekaligus Aktivis Partai PARI.
Anwar terkenal dengan aktivitas pergerakan anti-Jepang. Ia tidak sepemikiran dengan Muhammad Sjafei dan Chatib Sulaiman yang mendirikan laskar rakyat untuk membantu Jepang atau Gyugun. Setelah Gyugun diubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), Anwar tak segan-segan untuk memberikan dana segar kepada organisasi tersebut.
Pada masa kemerdekaan, Anwar duduk sebagai Dewan Eksekutif Komite Nasional Indonesia (KNI) Sumatera Barat mendampingi Sutan Mohammad Rasjid dan Dr. Djamil.
Tahun 1960 Anwar ditunjuk menjadi anggota Depernas (Dewan Perancang Nasional) sebagai tenaga ahli, dan kemudian diangkat pula menjadi anggota MPRS.