MRT dapat dinikmati pada 2017
"Di 2016 punya monorail, setahun berikutnya disusul dengan proyek MRT," ujar Hatta Rajasa.
Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, menyatakan masyarakat Jakarta sudah dapat merasakan moda transportasi Mass Rapid Transit (MRT) pada 2017. Transportasi umum menjadi solusi dari masalah kemacetan di ibu kota negara ini.
"Di 2016 punya monorail, setahun berikutnya disusul dengan proyek MRT," ujarnya saat ditemui seusai penandatanganan MoU monorail di Balai Kota, Jakarta, Sabtu (29/6).
-
Bagaimana MRT Jakarta dibangun? Koridor 1 MRT mulai beroperasi sejak 2019. Jalurnya sepanjang 16 kilometer. 10 kilometer jalur layang dan 6 kilometer di bawah tanah.
-
Siapa yang membangun MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota? Berdasarkan data yang dirilis PT MRT pembangunan MRT CP 201 (Stasiun Thamrin dan Monas) fase 2A MRT Jakarta mencapai 80,75 persen.
-
Apa saja yang dibangun pada MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota? Pembangunan Fase 2A MRT Jakarta, yang akan menghubungkan Bundaran HI-Kota, diharapkan selesai pada 2027 untuk segmen pertama.
-
Bagaimana progres pembangunan MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota? Berdasarkan data yang dirilis PT MRT pembangunan MRT CP 201 (Stasiun Thamrin dan Monas) fase 2A MRT Jakarta mencapai 80,75 persen.
-
Di mana MRT Jakarta berada? Terdapat enam kilometer jalur Mass Rapid Transit (MRT) di bawah tanah Jakarta.
-
Apa yang dilakukan MRT Jakarta untuk mendukung Misa Akbar Paus Fransiskus? "MRT Jakarta tetap melayani masyarakat dengan jam operasi normal yaitu pukul 05.00-24.00 WIB dengan selang waktu 5 menit pada jam sibuk (07.00-09.00 & 17.00-19.00) dan 10 menit di luar jam sibuk," kata Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Ahmad Pratomo dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (3/9).
Salah satu perusahaan yang ikut membangun proyek MRT yaitu PT Wijaya Karya mengklaim paling siap menjalankan proyek sistem transportasi ini. Wika mendapat jatah untuk membangun MRT dari Senayan hingga Dukuh Atas.
Corporate Secretary Wika, Natal Argawan mengatakan jalur yang dibuat pihaknya adalah jalur di bawah tanah atau underground dengan kedalaman mencapai 30 meter. Perseroan menjanjikan proyek MRT yang digarapnya akan bebas banjir saat implementasinya.
Perbaikan sistem transportasi massal di Jakarta juga dinilai mendesak untuk segera dilakukan. Jika tidak cepat diantisipasi, maka kerugian ekonomi masyarakat bakal melonjak hingga Rp 65 triliun dalam setiap tahunnya.
"Saat ini kerugian akibat lalu lintas macet mencapai Rp 12,8 triliun per tahun. Pada tahun 2020 mendatang kerugian ekonomi bisa mencapai Rp 65 triliun," ujar Direktur Utama PT MRT Jakarta, Dono Boestami di Cikini, Jakarta.
Oleh karena itu, menurutnya, perbaikan sistem transportasi massal mendesak untuk dilakukan. Salah satunya adalah dengan membangun transportasi berbasis massal seperti Mass Rapid Transit (MRT).
Dono menegaskan, pembangunan MRT memiliki tujuan yang baik dan dampaknya sangat luas. Transportasi yang nyaman, cepat, pertumbuhan ekonomi yang semakin baik serta mengurangi kemacetan.
(mdk/bmo)