Naik Rp 68 T, utang asing Indonesia Juli tembus Rp 3.501,2 T
BI mencatat pertumbuhan utang asing pemerintah tumbuh tinggi. Sementara, swasta justru melambat.
Bank Indonesia (BI) melansir data terbaru mengenai posisi utang luar negeri Indonesia. Per Juli 2014, utang luar negeri Indonesia tembus USD 290,6 miliar atau setara dengan Rp 3.501,2 triliun. Angka utang ini naik USD 5,7 miliar atau Rp 68,67 triliun dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya tercatat USD 284,9 miliar atau Rp 3.432,5 triliun.
BI juga mencatat utang luar negeri Indonesia pada Juli 2014 naik dibandingkan Juli tahun lalu yang hanya USD 261 miliar.
Utang luar negeri Indonesia ini terdiri dari utang luar negeri pemerintah dan Bank Indonesia yang tercatat USD 134,15 miliar. Dari angka tersebut utang luar negeri pemerintah tercatat USD 125,8 miliar, sedangkan, utang luar negeri Bank Indonesia tercatat USD 8,4 miliar.
Utang luar negeri pemerintah dan bank sentral ini juga naik dari bulan sebelumnya yang tercatat hanya USD 131,6 miliar.
Selanjutnya utang luar Indonesia ini juga terdiri dari utang luar negeri swasta yang mencapai USD 154,4 miliar. Utang ini terpisah jadi utang bank dan utang non bank. Utang luar negeri perbankan pada Juli 2014 tercatat USD 29,2 miliar. Sedangkan, utang non bank tercatat USD 127,2 miliar.
Utang non bank terdiri dari non bank financial corporation dengan total utang USD 9,8 miliar dan perusahaan bukan lembaga keuangan atau non financial corporation yang utangnya mencapai USD 117,4 miliar.
Perkembangan utang luar negeri Indonesia pada Juli 2014 dipengaruhi pertumbuhan utang luar negeri swasta yang melambat disaat pertumbuhan utang luar negeri sektor pemerintah mengalami peningkatan. Utang luar negeri swasta tumbuh 12,9 (yoy) lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 14,4 (yoy).
Sementara itu utang luar negeri pemerintah tumbuh 6,8 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang hanya 6,2 (yoy).