Naikkan Harga Produk, BATA Incar Konsumen Kaya
PT Sepatu Bata Tbk (BATA) kini tengah menyasar pangsa pasar konsumen menengah atas. Perseroan menyiapkan langkah premiumization atau beralih memasarkan produk yang secara harga lebih tinggi dari sebelumnya.
PT Sepatu Bata Tbk (BATA) kini tengah menyasar pangsa pasar konsumen menengah atas. Perseroan menyiapkan langkah premiumization atau beralih memasarkan produk yang secara harga lebih tinggi dari sebelumnya.
Direktur PT Sepatu Bata Tbk, Ricardo Lumalessil, mengatakan pihaknya sedang mencoba untuk membuka mata pelanggan tentang ke mana arah bisnis Bata sekarang ini.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Apa penyebab naik turunnya harga saham? Prinsip Ekonomi Dasar: Hubungan antara Penawaran dan Permintaan Saat banyak orang mencari suatu barang, stoknya akan terbatas sehingga harganya cenderung akan naik.
-
Apa saja gaya trading yang bisa ditiru oleh trader? Berikut macam-macam gaya trading yang mungkin bisa ditiru.
-
Apa itu bursa karbon? Bursa karbon adalah pasar tempat perdagangan izin emisi karbon dan kredit karbon.
"Faktanya sekarang, orang sebelumnya banyak yang bilang, oh Bata itu sepatu murah. We're not talking about the cheap price shoes anymore right now, karena actually harga-harga kita juga sudah mulai beranjak naik," ungkap dia di Jakarta, seperti dikutip Jumat (28/6).
Ricardo tak memungkiri jika 65-70 persen pasar konsumen Bata saat ini berada di family store, yakni gerai milik perseroan yang terhampar di pinggir jalan. Namun, dia memuji upaya tim marketing yang telah bisa memperkenalkan Bata kepada segmentasi pasar yang lebih tinggi.
"Kita bersyukur marketing pada saat ini sedang melakukan inisiasi-inisiasi yang kemudian memang sudah bisa menarik pasar ini ke sasaran kita tadi," ujar dia.
Sementara itu, General Manager PT Sepatu Bata Tbk Merry Sondang mengutarakan, masyarakat selama ini mengenal Bata sebagai produk sepatu yang nyaman dan harganya terjangkau (affordable). Ke depan, perusahaan akan menambahkan tagline stylish kepada produk jualannya.
"Biasanya kalau orang merasa nyaman, pricing will be follow. Itu yang kita lihat adalah opportunity di Bata. Kita akan meng-improve comfort-nya dengan stylish. Kita akan tambahkan additional benefit," serunya.
Dia yakin, upaya marketing seperti itu dengan sendirinya akan mendongkrak harga jual yang bisa diwajari oleh pihak konsumen. "Bata akan menjual comfort dengan stylish. Jadi kita punya believe kalau brand equity-nya akan dinaikan melalui marketing activity, price-nya juga akan mengikuti," tukas dia.
Tak Khawatir Konsumen 'Ngacir'
Bata menyatakan tidak takut kehilangan pasar konsumen setianya. Sebab, perseroan meyakini perekonomian Indonesia akan terus tumbuh dan daya beli masyarakat juga meningkat.
"Kita punya believe kalau Indonesian consumer and economic will be growing. Itu akan bertumbuh," ungkap Merry.
Merry percaya, pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan bakal terus menanjak. Dengan begitu, harga produk seperti sepatu yang meningkat tidak jadi suatu masalah besar bagi konsumen.
"Jadi jika secara ekonomi akan bertumbuh, kita punya potential atau opportunity untuk menaikan benefit. Pastinya harga akan mengikuti, sehingga affordability-nya tetap ada," tuturnya.
Senada, Direktur PT Sepatu Bata Tbk Ricardo Lumalessil juga tak memungkiri pertumbuhan ekonomi negara ke depan akan baik, sehingga membuat pasar konsumen Tanah Air menjadi sangat potensial.
Selanjutnya, dia juga memandang mayoritas penduduk Indonesia sebagai masyarakat yang melek fashion, khususnya kaum milenial. "Ini adalah hal yang ingin Bata manfaatkan semaksimal mungkin. Apalagi potensi milenial di kita 50 persen. Jadi ini adalah sebuah pasar yang besar buat kita," ujar Ricardo.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Tumbuh 27 Persen, Laba BATA 2018 Tercatat Rp 67,91 Miliar
Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan Garuda Indonesia 2018 Diumumkan OJK Besok
Incar Pendapatan USD 1 M, GMF AeroAsia Target Masuk 10 Besar MRO Dunia
2019, BEI Targetkan Penghimpunan Dana Emiten Capai Rp180 Triliun
Hingga Maret 2019, Total Aset Emiten Pasar Modal Capai Rp11.210 Triliun
Selama Sepekan, IHSG Meroket 1,04 Persen
Gelar RUPST, Laba Pollux Properti Naik Dua Kali Lipat Jadi Rp229 Miliar