Nantinya petani harus punya kartu khusus untuk dapat pupuk subsidi
Pola distribusi pupuk subsidi disempurnakan dengan sistem distribusi tertutup.
Tahun ini pemerintah menyediakan anggaran senilai Rp 39 triliun untuk subsidi pupuk dan bantuan benih senilai Rp 939 miliar. Menteri Pertanian Amran Sulaiman menginstruksikan anak buahnya agar dana tersebut diberikan tepat sasaran.
Menteri Amran meminta agar pola distribusi pupuk subsidi disempurnakan dengan sistem distribusi tertutup. Caranya dengan menggunakan kartu khusus bagi petani penerima pupuk subsidi.
-
Bagaimana cara mengatasi kendala distribusi pupuk bersubsidi menurut Ganjar Pranowo? Dengan menggunakan KTP Sakti, persoalan tersebut diyakini dapat teratasi.
-
Bagaimana penyaluran pupuk bersubsidi dari kios pengecer ke petani dilakukan? Kemudian, penyaluran pupuk bersubsidi dari kios pengecer ke petani dilakukan berdasarkan data e-RDKK dengan batas alokasi per kecamatan yang ditetapkan melalui SK Bupati/Walikota.
-
Bagaimana cara Kementan mendistribusikan pupuk subsidi? Mentan mengatakan, sejauh ini benih yang akan disiapkan adalah benih unggul sesuai dengan kebutuhan petani. Pemerintah menjamin, pemberian benih dibagikan secara gratis melalui mekanisme dan aturan yang berlaku. "Benih yang kita bagikan adalah benih unggul. Kita siapkan benih sesuai dengan kebutuhan petani dan sekarang sudah jalan. Kenaikan bibit ini merupakan intensif el nino yang kita berikan agar petani tetap berproduksi," katanya.
-
Apa yang diminta Mentan untuk dibenahi terkait subsidi pupuk? Mentan meminta akses petani terhadap pupuk untuk semakin dipermudah. "Bantuan pupuk susbidi banyak yang tidak tepat sasaran.
-
Kenapa Kementan menambah subsidi pupuk? Tambahan ini bahkan mencapai 7,2 juta dan akan digelontorkan bersamaan dengan benih gratis sebanyak 2 juta hektare. Menurut Mentan, penambahan pupuk dan pendistribusian benih gratis ini merupakan bagian dari rangkaian tambahan anggaran yang dikucurkan pemerintah sebesar 14 triliun.
-
Siapa yang bercerita tentang isu pupuk subsidi kepada Ganjar Pranowo? "Di sini ada isu pupuk subsidi yang mengendalikan Pak Ganjar," ujar salah seorang petani.
"Kebutuhan pupuk subsidi tahun depan dengan penyempurnaan pola subsidi pupuk dengan sistem kartu subsidi," ujar Menteri Amran di kantornya, Jakarta, Senin (13/7).
Menurutnya, langkah ini sebagai bagian dari program Upaya Khusus (UPSUS) Swasembada pangan sekaligus meningkatkan kinerja produksi tahun 2015. Langkah lainnya, menetapkan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dan dampak perubahan iklim untuk perlindungan tanaman perkebunan.
"Dengan meningkatkan produksi gula dan kakao, dan segera melakukan antisipasi kebakaran perkebunan di daerah rawan kebakaran," jelas dia.
Menteri Amran juga meminta anak buahnya memperbaiki sistem informasi pertanian dari lapangan dan mempercepat delay data. "Saya minta dibangun sistem data satu pintu dengan kualitas kontrol yang baik," ungkapnya.
Namun, langkah-langkah itu tidak sepenuhnya menjamin terwujudnya swasembada pangan. Sebab, tantangan ke depan masih cukup berat. Diakui Amran, kekeringan di beberapa daerah, hambatan distribusi komoditi dan situasi ekonomi dunia dan nasional yang belum kondusif membayangi ambisi pemerintah mewujudkan swasembada pangan.
(mdk/noe)