Nasabah Anggap Penting KUR dan Kupedes BRI dalam Menciptakan Nilai Bersama
Pemerintah terus menganggarkan uang dalam jumlah besar untuk KUR. Pada pertengahan 2018 saja, pemerintah menganggarkan Rp 135 triliun untuk KUR. Jumlah ini meningkat dari Rp 116 triliun pada awal tahun ini.
Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam membantu pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), menjadi salah satu program utama pemerintah. Hal ini tak terlepas dari program pemerintah yang ingin meningkatkan jumlah wirausahawan.
Pemerintah terus menganggarkan uang dalam jumlah besar untuk KUR. Pada pertengahan 2018 saja, pemerintah menganggarkan Rp 135 triliun untuk KUR. Jumlah ini meningkat dari Rp 116 triliun pada awal tahun ini.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa penghargaan yang diraih Bank Jatim? Kali ini, bankjatim berhasil mendapat penghargaan gold rank dalam The Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2023.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia? Melalui Holding Ultra Mikro dengan BRI sebagai induk, bersama PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), perseroan secara grup berupaya meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia.
-
Di mana gedung Bank Indonesia Cirebon terletak? Jika melintasi Jalan Yos Sudarso nomor 5, Kota Cirebon, Anda akan mendapati sebuah gedung bergaya romawi kuno yang masih berdiri.
Guna semakin meringankan beban pelaku UMKM, pemerintah juga menurunkan beban bunga KUR dari 9 persen menjadi 7 persen. Selain itu, Bank Indonesia sejak 2012 juga mengharuskan bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyalurkan 20 persen anggarannya untuk UMKM.
Salah satu bank BUMN yang mendapat anggaran KUR paling besar adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI). Tahun ini, BRI mendapat anggaran Rp 79 triliun atau 68,1 persen dari total anggaran nasional pada awal tahun.
"Dari Rp 79 triliun, (anggaran) untuk sektor produksi 40 persen, yang non-produksi 58 persen. Paling besar masih untuk pertanian sekitar 20 persen. Jumlah ini sudah tersalurkan semua per November kemarin," ujar Sekretaris Perusahaan BRI, Bambang Tribaroto, saat ditemui dalam kegiatan Diseminasi Hasil Survey Persepsi Nasabah terhadap Kontribusi KUR dan Kupedes BRI dalam Pembentukan Nilai Bersama, di Perpustakaan Universitas Indonesia, Kamis (27/12/2018).
Sebagai bank BUMN yang memperoleh anggaran KUR paling besar, BRI tak hanya berperan untuk menyalurkan KUR kepada pelaku UMKM, tetapi juga mejadi agen pembangunan. BRI selalu berupaya menciptakan shared value bagi para nasabahnya.
KUR dan Kupedes BRI ©2018 Istimewa
BRI sebagai penyedia akses permodalan, selalu berupaya mendorong nasabah untuk menciptakan shared value, sehingga dapat meningkatkan profitabilitas dan pada saat bersamaan juga mampu meningkatkan kondisi kesehatan, lingkungan, pendidikan, dan indikator-indikator lain dari social well-being.
"KUR tidak hanya membebaskan diri pelaku UMKM dari modal yang besar dan membantu mereka membayar cicilan, tetapi juga membentuk nilai bersama. Bagaimana nasabah mengelola keuangannya dengan baik dan menjaga lingkungan sekitarnya. Misalnya, pelaku usaha kuliner menggunakan kulkas hemat listrik. Juga membuka lapangan kerja bagi orang-orang di sekitarnya," ucap Ketua Tim Peneliti Survey Persepsi Nasabah terhadap Kontribusi KUR dan Kupedes BRI sekaligus dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UI, Rofikoh Rokhim.
BRI bekerja sama dengan civitas akademika FEB UI pun melakukan survei terhadap nasabah KUR dan Kupedes BRI. Survei ini bertujuan untuk melihat persepsi nasabah tentang seberapa penting penyaluran KUR dan Kupedes dari BRI dalam membantu mereka menciptakan shared value bagi pemangku kepentingannya.
Ada tiga tingkatan Creating Shared Value (CSV) yang diukur dalam survei tersebut, yaitu me-review produk dan pasar (level 1), meredefinisi produktivitas pada rantai nilai (level 2), dan mendorong pengembangan kluster (level 3).
Hasil survei yang dilakukan terhadap 80.090 nasabah KUR dan 95.195 nasabah Kupedes menunjukkan bahwa mereka menganggap penyaluran KUR dan Kupedes BRI berperan penting dalam membantu nasabah untuk menciptakan shared value dari proses redefinisi produk dan pasar. Sebagian besar dari mereka menganggap penting peran KUR dan Kupedes terhadap peningkatan pendapatan usaha, terutama bagi nasabah yang berada di luar Pulau Jawa.
Di level 2, nasabah memiliki persepsi bahwa penyalurkan KUR dan Kupedes memiliki peran penting dalam membantu nasabah menciptakan shared value dari proses perbaikan produktivitasnya.
Nasabah menganggap KUR dan Kupedes berperan penting dalam peningkatan produkitvitas usaha.
Berlanjut ke level 3, nasabah menganggap penting peran KUR dan Kupedes dalam menciptakan shared value bagi pengembangan kluster usaha. Terutama, peran KUR dan Kupedes dalam memenuhi permintaan konsumen.
Para peneliti pun menyimpulkan dari hasil survei tersebut bahwa penyaluran kredit KUR dan Kupedes mendapat persepsi penting dalam membantu nasabah menciptakan shared value. Namun, masih ada ruang bagi BRI untuk meningkatkan creating shared value di level 3 dengan lebih memberdayakan kluster usaha nasabah.
(mdk/paw)