New Normal Bakal Kurangi Kunjungan Nasabah ke Bank
Kesempatan tersebut, kata Abdullah harus dimanfaatkan oleh bank agar tidak ketinggalan. Berbagai inovasi digital harus terus dilakukan agar aktivitas dan produktifitas perbankan tetap bisa berjalan sebagaimana kondisi normal.
Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo menyebut bahwa kenormalan baru atau new normal usai pandemi Virus Corona akan mengubah kebiasaan nasabah. Transaksi perbankan sebagian besar akan dilakukan secara digital melalui internet banking dan mobile banking.
"Dengan adanya pandemi ini akan mengubah behaviour (kebiasaan). Apalagi kita semua akan mengikuti ini sebagai new normal. Kita akan lebih berhati-hati bertransaksi terutama transaksi perbankan," ujarnya melalui diskusi daring, Jakarta, Kamis (28/5).
-
Apa saja inovasi yang dikeluarkan BNI agar tetap dipercaya nasabah? Di usianya yang hampir satu abad, Bank BNI sudah mengeluarkan berbagai inovasi yang membuatnya tetap dipercaya nasabah.
-
Kapan BNI mulai menunjukkan ketangguhannya dalam menghadapi krisis? BNI terbukti tangguh dalam menghadapi krisis yang terjadi di tahun 1998, 2005, 2008, dan 2020.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Kenapa BNI menggandeng startup? Tak hanya itu, BNI juga menggandeng startup agar bisnis terus bertumbuh.
-
Kapan BNI meluncurkan hibank? Silvano melanjutkan, perseroan meluncurkan hibank sebagai solusi untuk menggarap sektor UMKM yang lebih dinamis.
-
Apa yang dilakukan BNI untuk mendukung transformasi BUMN? BNI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp97.9 triliun di September 2023 kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kredit tersebut tumbuh sebesar Rp6.3 Triliun secara year to date dari Rp91.6 Triliun di Desember 2022.
"Contoh tadi sudah dari transaksi manual, datang sering ke bank buka rekening ke bank, kemudian kiriman uang ke bank, mengambil uang datang ke atm itu nanti pasti berubah," sambungnya.
Kesempatan tersebut, kata Abdullah harus dimanfaatkan oleh bank agar tidak ketinggalan. Berbagai inovasi digital harus terus dilakukan agar aktivitas dan produktifitas perbankan tetap bisa berjalan sebagaimana kondisi normal.
"Maka ke depan, layanan berbasis digital ini, akan menentukan lembaga keuangan tersebut apakah dapat lebih eksis mengembangkan layanan. Kami dari tahun kemarin sudah menyiapkan itu. Di syariah itu ada dua digital banking dan transaksional banking," jelasnya.
Baca juga:
BNI Syariah Bukukan Laba Triwulan I 2020 Rp 214 Miliar
Mei 2020, BI Tambah Suntikan Likuiditas ke Perbankan Rp 167,7 Triliun
OJK Catat 95 Bank Telah Restrukturisasi Kredit Senilai Rp458,8 Triliun
OJK Keluarkan Kebijakan Lanjutan Relaksasi Sektor Perbankan, Ini Rinciannya
Bank Digital BCA Segera Hadir di Semester II 2020
50 Persen Kantor Cabang BCA Siap Beroperasi Saat Masa Kenormalan Baru
Bank BCA Restrukturisasi Kredit 72.000 Nasabah Senilai Rp65 Triliun