Nilai Ekonomi Terumbu Karang 3 Kali Lebih Tinggi dari Hutan Mangrove
Nilai keekonomian terumbu karang lebih tinggi dari populasi lain dalam ekonomi biru Indonesia. Dalam setahun nilai ekonomi terumbu karang mencapai USD 36.794 per hektar, sedangkan nilai keekonomian mangrove setahun sebesar USD 9.900 per hektar.
Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Safri Burhanuddin mengatakan, nilai keekonomian terumbu karang lebih tinggi dari populasi lain dalam ekonomi biru Indonesia. Dalam setahun nilai ekonomi terumbu karang mencapai USD 36.794 per hektar, sedangkan nilai keekonomian mangrove setahun sebesar USD 9.900 per hektar.
"Coral ini nilainya lebih dari 3 kali lipat dari mangrove," kata Safri dalam Perayaan Hari Laut Dunia dan Hari Segitiga Terumbu Karang Dunia, Jakarta, Rabu (9/6).
-
Kenapa melestarikan hutan mangrove sangat penting? Untuk itu melestarikan hutan mangrove sangat diperlukan.
-
Di mana Kawasan Konservasi Hutan Mangrove dan Bekantan di Kota Tarakan? Jalan-jalan ke Kota Tarakan rasanya kurang puas jika belum menyambangi Kawasan Konservasi Hutan Mangrove dan Bekantan yang terletak di pusat kota tersebut.
-
Bagaimana cara menikmati keindahan Hutan Mangrove Karangsong? Di Hutan Mangrove Karangsong, Anda bisa berkeliling hutan mangrove. Yaitu, dengan menggunakan ojek perahu yang bisa kita sewa.
-
Di mana contoh tempat wisata hutan mangrove di Jakarta? Di Indonesia, ada banyak hutan mangrove yang saat ini dijadikan tempat wisata alam. Salah satunya di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
-
Kenapa hutan mangrove di Kedung Cowet dibudidayakan? Lokasi ini begitu teduh, dengan lebatnya hutan mangrove yang dibudidayakan untuk keseimbangan ekosistem juga untuk kepentingan penelitian.
-
Kapan Selat Muria bagian selatan mulai berubah menjadi hutan mangrove? Lalu pada 6.000-1.700 tahun yang lalu Selat Muria bagian selatan mulai berubah menjadi hutan mangrove dan rawa-rawa yang memiliki banyak anak sungai.
Begitu juga dengan populasi tumbuhan lamun atau seagrass yang nilainya USD 19.004 per hektar dalam satu tahun. Hanya setengah dari nilai keekonomian terumbu karang.
Tingginya nilai keekonomian terumbu karang ini membuat Safri kecewa bila ada pihak-pihak yang dengan mudahnya menghancurkan terumbu karang. Sebab selain memiliki nilai keekonomian yang tinggi, biaya restorasi terumbu karang juga membutuhkan dana yang tidak sedikit.
"Makanya teman-teman jangan mudahnya hancurkan terumbu karang karena ini butuh dana yang tidak sedikit buat restorasi," kata dia.
Safri melanjutkan potensi dari terumbu karang diperkirakan masih terus tumbuh hingga tahun 2050 mendatang. Sehingga diperlukan gerakan yang bisa mengantisipasi daerah-daerah terumbu karang yang rawan kerusakan.
Menjaga terumbu karang yang ada di perairan nusantara kata Safri bermakna ikut dalam kegiatan dunia yakni Karang Sehat Indonesia. Sebuah program menjaga terumbu karang yang bekerja sama dengan dunia internasional.
"Program ini akan segera diluncurkan dan menjadi bagian dari kerja sama internasional dengan target melestarikan coral-coral yang ada di dunia," tandasnya.
Baca juga:
Potensi Ekonomi Terumbu Karang & Mangrove Setara Pendapatan Perikanan Tangkap
Menteri Trenggono: Laut dan Terumbu Karang Tidak Bisa Dipisahkan
Upaya Pelestarian Terumbu Karang di Perairan Bali
Susi Pudjiastuti Sayangkan Masih Banyak Ekspor Karang Hias di Indonesia
Menko Luhut: Program Restorasi Terumbu Karang Serap 10 Ribu Tenaga Kerja
KKP Tanam 1.260 Karang Hias Hasil Sitaan di Perairan Lombok