Nilai Tukar Rupiah Dibuka Menguat Tipis di Rp 13.995 per USD
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak menguat tipis di perdagangan hari ini, Senin (25/2). Pagi ini, Rupiah dibuka di level Rp 13.995 per USD atau menguat dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.057 per USD.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak menguat tipis di perdagangan hari ini, Senin (25/2). Pagi ini, Rupiah dibuka di level Rp 13.995 per USD atau menguat dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.057 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah kembali melemah tipis usai pembukaan. Tercatat, saat ini nilai tukar Rupiah berada di Rp 14.005 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan, nilai tukar Rupiah terhadap USD masih berpotensi untuk terus stabil menguat ke depannya.
"Nilai tukar Rupiah ke depan akan bergerak stabil dan Rupiah saat ini masih undervalued," kata Perry saat ditemui di Masjid BI, Jakarta, Jumat (22/2).
Perry mengungkapkan, ada 4 faktor yang akan menjadi pendorong stabilitas Rupiah di tahun ini.
"Jadi ke depan stabilitas Rupiah akan didukung oleh 4 hal, yakni masuknya aliran modal asing tambah suplai valas (valuta asing) dalam negeri, kedua fundamental ekonomi lebih baik dari sisi pertumbuhan, inflasi rendah dan CAD yang juga menurun," ujarnya.
Perry mengungkapkan, ada 4 faktor yang akan menjadi pendorong stabilitas Rupiah di tahun ini.
Selain itu, kenaikan suku bunga AS atau FFR yang dilakukan oleh The Fed tidak akan seagresif tahun lalu. Hal itu membuat posisi Rupiah semakin aman di pasar. "Tentu saja ketiga FFR yang kan lebih rendah semula 3 kali, kemudian diturunkan 2 kali dan diperkirakan tahun ini hanya naik 1 kali FFR," jelasnya.
Terakhir adalah mekanisme pasar yang dinilai semakin membaik. "Keempat mekanisme pasar yang terus semakin baik, baik di swap, dan DNDF (Domestic Non Deliverable Forward)," tutupnya.
Baca juga:
Bos BI: Nilai Tukar Rupiah Masih Berpotensi Terus Menguat Stabil
Bos BI Ungkap Syarat Untuk Rupiah Bisa Lanjutkan Penguatan
Sri Mulyani: Rupiah Perkasa 2,68 Persen Hingga Pertengahan Februari
Hari Ini, Rupiah Melemah di Level Rp 14.119 per USD
Rupiah Dibuka di Level Rp 14.118 per USD
Rupiah Kembali Terperosok ke Level Rp 14.130 per USD