Nusantara Jadi Kesempatan Indonesia Bangun Kota Terbaik di Dunia
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk mampu menghadirkan kota terbaik di dunia. Sebab, untuk pertama kalinya Tanah Air membangun kota dari nol, atau bukan hanya sekedar memindahkan kota.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk mampu menghadirkan kota terbaik di dunia. Sebab, untuk pertama kalinya Tanah Air membangun kota dari nol, atau bukan hanya sekedar memindahkan kota.
"Ini kesempatan untuk jadi kota terbaik dunia. Jadi terbaik itu satu, dari sisi sistemnya ya harus smart (kota cerdas), green (kota hijau), zero carbon (nol karbon), yang kedua dari sisi desain," kata Ridwan Kamil di kawasan titik nol IKN Nusantara, Kalimantan Timur, dikutip Antara, Senin (14/3).
-
Apa contoh kota yang menurut Ridwan Kamil gagal menjadi ibu kota? Dia mencontohkan Naypyidaw, Ibu Kota Myanmar, yang dianggap gagal karena kotanya sepi dan desainnya hanya berfokus pada pusat pemerintahan.
-
Kapan Ridwan Kamil menyelesaikan kuliahnya? Selanjutnya adalah potret Ridwan Kamil saat menyelesaikan Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
-
Siapa yang menyambut Ridwan Kamil di Cagar Budaya Setu Babakan? Kedatangannya itu langsung disambut oleh mantan Gubernur Fauzi Bowo alias Foke, Rabu (4/9).
-
Siapa yang memberikan wejangan kepada Ridwan Kamil? Dalam pertemuan itu, Foke mengaku telah memberikan sejumlah wejangan kepada mantan Gubernur Jawa Barat tersebut.
-
Apa yang menjadi bukti keakraban Puput dan Ibu mertuanya? Keakraban mereka sebelumnya terekam kamera di hari ulang tahun ibu mertua Puput. Puput tidak lupa juga memberi ucapan selamat di Instagramnya. "Selamat ulang tahun mama sayang. Kiranya Tuhan Yesus senantiasa memberkati hidup mama dengan berkat sehat, panjang umur, bahagia, selalu ada suka cita dan damai sejahtera di dalam hidupnya," tulis Puput.
Kang Emil, sapaan akrabnya, mengatakan ada kesempatan bagi pemerintah untuk sedari awal mendesain pembangunan kota yang cerdas dan berkelanjutan. "Biasanya (kota) yang terdesain itu bikinan swasta, kalau kota bikinan dari negara belum pernah ada," ujarnya.
Dia menganggap pembangunan Nusantara dengan visi misinya sebagai kota modern, cerdas dan hijau membutuhkan waktu relatif lama. Maka itu, dia mengharapkan masyarakat memahami bahwa membangun Nusantara tidak mungkin tuntas hanya dalam waktu 3-5 tahun.
"Dari kota-kota dunia itu kan diawali dari sebuah visi. Visi itu ada yang beres 10 tahun. Kalau di bawa 10 tahun agak tidak realistis, jadi butuh waktu. Jadi masyarakat jangan terlalu berharap ya dalam waktu 3-5 tahun, saya kira sejarah kota-kota di dunia juga tak begitu," ujar dia.
Dia juga mengingatkan bahwa terdapat tantangan untuk membuat masyarakat dapat dengan sukarela pindah ke Nusantara. Dengan begitu, pemerintah harus menghadirkan berbagai fasilitas yang memadai, agar masyarakat secara sukarela mau pindah ke Nusantara.
"Karena kalau hanya mengandalkan populasi PNS, kotanya pasti sangat sepi," ujarnya.
Pemimpin daerah yang berlatar-belakang arsitek ini meyakini Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono mampu membangun Nusantara sesuai dengan harapan banyak orang dan juga sesuai dengan visi misi Presiden Jokowi.
Baca juga:
Gubernur Sulawesi Tengah Pingsan Usai Ritual Tanah dan Air di IKN
Ada Konsesi Tambang dan Kehutanan di Lokasi Ibu Kota Baru, Bagaimana Nasibnya?
Mengenal Elon Musk, Orang Kaya Dermawan yang Bakal Investasi di Ibu Kota Baru
Istana: Hanya Gubernur Kalimantan Timur Ikut Kemah Dengan Jokowi
Sebelum Diserahkan ke Jokowi, Tanah dan Air dari Kaltim dan NTT Jalani Ritual Adat
Alasan Kesehatan, 6 Gubernur Absen Prosesi Tanah dan Air di IKN Nusantara