OJK Dorong Literasi Seiring Industri Keuangan Terus Berkembang Imbas Digitalisasi
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso menyadari, teknologi saat ini menjadi tantangan untuk sektor keuangan formal ke depan. Hal ini dikarenakan maraknya perkembangan digital di Indonesia dengan adanya peer to peer lending dan cryptocurrency atau mata uang kripto.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso menyadari, teknologi saat ini menjadi tantangan untuk sektor keuangan formal ke depan. Hal ini dikarenakan maraknya perkembangan digital di Indonesia dengan adanya peer to peer lending dan cryptocurrency atau mata uang kripto.
"Ini tidak boleh kami abaikan bahkan sekarang ini produk keuangan tidak saja disajikan oleh sektor keuangan di antaranya ini adalah peer to peer lending dan juga ini sudah blended," kata dia dalam Webinar Seri II : Kebijakan Pemerintah, Peluang, Tantangan, dan Kepemimpinan di Masa dan Pasca Pandemi Covid-19, Selasa (15/6).
-
Siapa yang mendorong literasi digital di Indonesia? Wakil Ketua Komisi I DPR-RI Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya literasi digital untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dalam menggunakan internet.
-
Apa tujuan utama OJK dalam mengedukasi masyarakat tentang literasi keuangan? Literasi keuangan merupakan fondasi dasar dalam mewujudkan kesejahteraan finansial.
-
Dimana OJK mengadakan kegiatan edukasi literasi keuangan untuk guru dan pelaku UMKM? Upaya OJK tersebut diwujudkan dengan menggelar kegiatan “Edukasi Keuangan dalam Rangka Memperingati Hari Guru Nasional 2023” di Blora, Jawa Tengah, Selasa (5/12).
-
Mengapa literasi digital penting untuk Indonesia? Wakil Ketua Komisi I DPR-RI Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya literasi digital untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dalam menggunakan internet. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih cerdas dan aman menggunakan internet.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK mengedukasi perempuan, guru, dan pelaku UMKM tentang literasi keuangan? Hal ini sejalan dengan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021-2025 dan Sasaran Prioritas Literasi dan Inklusi Keuangan Tahun 2023 yang menjadikan mereka sebagai sasaran strategis penerima program edukasi keuangan.
Dia mengatakan ekosistem di sektor keuangan saat ini sudah sudah tercampur antara keuangan masyarakat dan juga pengguna jasa keuangan. Menurutnya apabila ini tidak sejalan dengan ekosistemnya maka akan menimbulkan risiko yang harus diwaspadai.
"Terutama adalah pengguna sektor keuangan yang elaterate (berbesar hati) di antaranya sektor UMKM dan sektor informal. Korporasi gede tidak masalah karena produk keuangannya bisa dipahami dan juga dia menggunakan ini dengan sangat hati-jati sesuai dengan profil risikonya," jelasnya.
Literasi dan Edukasi
Oleh karenanya, tugas terpenting saat ini, kata dia adalah bagaimana melakukan literasi dan edukasi terhadap masyarakat mengenai sektor keuangan. Di satu sisi masyarakat juga tidak bisa menolak adanya kripto dan produk-produk keuangan digital lainnya, karena membutuhkan.
"Dan ini sekali lagi kami sampaikan edukasi literasi sangat penting sehingga kami membawa ini menjadi satu ekosistem dalam masyarakat kita digitalisasi di umkm dengan membina masyarakat melalui berbagai platform. Ada bank wakaf mikro dan juga ada pembiayaan-pembiayaan lainnya ultra mikro ya kita masukkan dalam satu platfom digital dan kita memberikan pembiayaan yang murah," jelasnya.
(mdk/bim)