Oktober 2017, catat neraca perdagangan perikanan RI surplus 1,7 persen
Tren nilai ekspor hasil perikanan Indonesia mengalami peningkatan dan cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa negara pesaing seperti Thailand, Vietnam, China dan Filipina.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Nilanto Perbowo mencatat neraca perdagangan hasil perikanan Indonesia pada Oktober 2017 surplus 1,7 persen, di mana nilai ekspor meningkat 1,7 persen dan nilai impor meningkat 4,3 persen dibandingkan September 2017.
Menurutnya, tren nilai ekspor hasil perikanan Indonesia mengalami peningkatan dan cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa negara pesaing seperti Thailand, Vietnam, China dan Filipina.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Kapan Kementan melakukan ekspor komoditas pertanian? Berdasarkan data BPS, Wapres menyebut volume nilai ekspor hingga Juni 2023 mencapai 21,2 juta ton.
-
Bagaimana upaya Kementerian Pertanian untuk meningkatkan ekspor pertanian? Kementerian Pertanian selama ini telah berupaya untuk melakukan upaya - upaya peningkatan ekspor.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan ekspor pertanian? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa kegiatan ekspor pertanian akan terus ditingkatkan dengan mendorong pengembangan hilirisasi produk jadi sesuai arahan Wapres "Oleh karena itu kemajuan kita dalam ekspor harus lebih kuat. Kita tidak boleh kalah dengan negara lain. Dan ini suatu kebanggan Karena apa yang kita lakukan ini lahir dari sebuah proses dan kerja keras," jelasnya.
-
Kenapa Kementan giat dalam mengekspor produk pertanian? Kita melakukan ekspor untuk yang kesekian kalinya. Dan menurut pak menteri ekspor ini bisa mencapai 900 triliun. Artinya kita tidak hanya negara pengimpor tetapi juga pengekspor. Ini adalah usaha keras kita dan apa yang kita ekspor juga bukan hanya mentah tapi hilirisasi. Kita memang ingin produk hilirisasi ini terus berkembang. Ini akan membantu mengembangkan usaha masyarakat, terutama UMKM," katanya.
-
Apa yang sedang didorong oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk para pelaku usaha pemindangan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong skema kemitraan para pelaku usaha pemindangan dengan penyedia bahan baku ikan agar ketersediaan bahan baku pengolahan pindang dapat terjamin.
Lima komoditas utama yang menjadi primadona meliputi udang, Tuna-Tongkol-Cakalang (TTC), Rajungan-Kepiting (RK), Cumi-Sotong-Gurita (CSG) dan Rumput Laut (RL).
"Kelima komoditi ini merupakan porsi utama dari segi nilai dengan total sekitar 76,6 persen, volume ekspor 67,3 persen, dengan tren pertumbuhan positif 8,70 persen terhadap nilai ekspor atau 3,77 persen terhadap volume pada periode Januari-Oktober tahun 2016-2017," kata Nilanto di kantornya, Jumat (15/12).
Dia menambahkan, pencapaian tersebut menunjukkan sebagian besar produk ekspor berupa produk unggulan bernilai tambah, sedangkan produk impor sebagian besar berupa bahan baku dan tepung ikan.
Sementara itu, negara pelanggan setia hasil tangkapan Indonesia adalah Amerika Serikat, Jepang, Asean, China dan Uni Eropa. Di mana total nilai ekspor selama Januari-Oktober 2017 mencapai 85,3 persen, tumbuh 8,18 persen dibanding tahun sebelumnya. Sementara total volume ekspor mencapai 84,6 persen, atau tumbuh 0,19 persen.
Diketahui, selama periode 2012-2016 tren pertumbuhan nilai ekspor Indonesia naik 2,31 persen per tahun, China naik 2,29 persen per tahun, Vietnam naik 1,45 persen per tahun, Filipina naik 0,32 persen.
"Sementara itu, Singapura turun 0,66 persen per tahun, Malaysia turun 3,52 persen per tahun dan yang mengalami penurunan tertinggi adalah Thailand yaitu turun 7,73 persen per tahun."
Dilihat dari produk perikanan menurut komoditas utama periode Januari-Oktober tahun 2012-2017 tren ekspor didominasi oleh jenis Cumi-Sotong-Gurita (CSG). Dilihat dari sisi nilai, ekspor CSG juga mengalami kenaikan yang paling signifikan yaitu 18,40 persen per tahun.
"Udang naik 3,24 persen per tahun, Tuna-Tongkol-Cakalang (TTC) naik 3,04 persen per tahun, Rajungan - Kepiting (RK) naik 1,12 persen per tahun, Cumi-Sotong-Gurita (CSG) naik 9,47 persen per tahun, Rumput Laut (RL) naik 1,85 persen per tahun, lainnya turun 9,25 persen per tahun."
"Tren nilai ekspor udang naik 8,26 persen per tahun, TTC turun 0,85 persen, RK naik 5,24 persen, CSG naik 18,40 persen, RL naik 4,22 persen, lainnya turun 2,52 persen," pungkas Nilanto.
Baca juga:
Bos BI prediksi ekspor dan investasi terus membaik di 2018
Impor November naik, Menko Darmin sebut tanda ekonomi membaik
Pemerintah dorong pengusaha UKM makanan minuman terapkan standardisasi pengemasan
Impor November capai USD 15,5 M, terbesar disumbang golongan mesin & pesawat mekanik
Neraca perdagangan November 2017 surplus USD 0,13 miliar