Oktober, neraca perdagangan Indonesia surplus USD 23,3 juta
"Hal ini dipicu oleh surplus ekspor non-migas, sementara sektor migas defisit," ucap Suryamin.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengeluarkan data terbaru mengenai nilai perdagangan Indonesia. Dari data BPS, nilai neraca perdagangan pada bulan Oktober 2014 surplus sebesar USD 23,3 juta. Pencapaian tersebut lantaran impor mengalami penurunan.
Kepala BPS Suryamin mengatakan volume neraca perdagangan juga mengalami surplus sebesar 30,7 juta ton. Ekspor tercatat sebesar 43,84 juta ton, sementara impornya tercatat sebesar 13,18 juta ton.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
-
Bagaimana BRI membantu Gravfarm dalam memperluas pasar ekspor? BRI terus memberikan dukungan bagi UMKM binaannya untuk dapat “go ekspor”. Dukungan nyata tersebut diberikan melalui partisipasi UMKM binaan BRI dalam tradefair ataupun eksibisi yang dapat membantu perluasan pasar ekspor untuk pelaku usaha.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
"Hal ini dipicu oleh surplus ekspor non-migas, sementara sektor migas defisit," kata dia di Kantor BPS, Jakarta, Senin (01/12).
Neraca perdagangan non-migas mengalami surplus sebesar USD 1,13 miliar pada bulan Oktober. Sedangkan, neraca perdagangan migas mengalami defisit sebesar USD 1,11 miliar.
Menurut Suryamin, defisit neraca perdagangan migas lantaran defisit perdagangan minyak mentah sebesar USD 141,3 juta. Sedangkan, defisit hasil minyak masih tinggi mencapai USD 2,109 miliar. Walaupun begitu, lanjut dia, secara kumulatif dari Januari hingga Oktober 2014, neraca perdagangan masih defisit USD 1,64 miliar.
"Di mana defisit migasnya mencapai US D10,72 miliar, sedangkan surplus perdagangan non-migas sebesar USD 9,08 miliar," tutupnya.