Omicron Masuk RI, Pengusaha Bus Harap Masyarakat Mau Segera Divaksin
Ketua Umum DPD Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan mengimbau, kepada seluruh penumpang moda transportasi umum agar mau segera divaksin Covid-19. Menyusul, masuknya varian Omicron ke Indonesia.
Ketua Umum DPD Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan mengimbau, kepada seluruh penumpang moda transportasi umum agar mau segera divaksin Covid-19. Menyusul, masuknya varian Omicron ke Indonesia.
"Dengan masuknya Omicron ini, kita minta penumpang moda umum dan darat juga agar mau cepat divaksin (Covid-19)," ujarnya saat dihubungi Merdeka.com, Jakarta, Jumat (17/12).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Di mana virus Oropouche biasanya ditemukan? Virus Oropouche (OROV) adalah anggota keluarga Peribunyaviridae, yang menyebabkan penyakit demam Oropouche pada manusia. Virus ini terutama ditemukan di Amerika Selatan dan Tengah.
Shafruhan menyatakan, saat ini, percepatan vaksinasi Covid-19 penting untuk segera dilakukan di berbagai wilayah Indonesia. Hal ini bertujuan untuk membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity lantaran masih ada potensi lonjakan kasus Covid-19 di Tanah Air.
"Apalagi, dalam waktu dekat kita memasuki masa libur Nataru," ucap dia menekankan.
Oleh karena itu, Shafruhan meminta masyarakat taat terhadap ketentuan pemerintah terkait penanganan pandemi Covid-19. Termasuk anjuran mengenai vaksinasi Covid-19.
"Sehingga, lonjakan kasus Covid-19 bisa diantisipasi," tandasnya.
20 Persen Penduduk RI Enggan Divaksin
Berdasarkan hasil survei secara online yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) terkait kepercayaan masyarakat terhadap program vaksinasi Covid-19, masih ada 20 persen warga tak mau divaksinasi. Keengganan masyarakat untuk menerima vaksin Covid-19 pun memiliki beragam alasan, mulai dari takut akan efek sampingnya dan tak percaya dengan efektivitas vaksin tersebut.
Merespon data tersebut, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes sekaligus Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, dr Siti Nadia Tarmizi memandang adanya keraguan masyarakat untuk menerima vaksin dampak dari tersebarnya informasi yang tidak benar.
"Iya ini masyarakat yang masih ragu-ragu yaa karena mungkin juga banyak berita atau informasi yang tidak benar atau hoaks," kata Nadia saat dihubungi merdeka.com, Senin (2/8).
Walaupun begitu, Nadia tetap optimis untuk terus mengajak dan mengedukasi melalui tokoh-tokoh agama maupun masyarakat untuk mengikuti vaksinasi yang akan memberikan dorongan kepada masyarakat sekitarnya
"Upayanya tentunya terus edukasi yaa melalui tokoh-tokoh agama dan masyarakat kemudian juga kalau semakin banyak yang di vaksin akan mendorong yang tentunya saat in belum divaksin," ujarnya.
Sementara terkait keraguan atas efek samping vaksin Covid-19, Nadia menjelaskan bahwa vaksin tersebut yang diberikan kepada masyarakat aman dan bermanfaat untuk pencegahan penyebaran Covid-19.
Adapun, Nadia menanggapi jika ada informasi masyarakat yang meninggal dunia setelah divaksin hal tersebut belum terbukti, apakah disebabkan oleh vaksin atau tidak. "Iya, tapi ini hanya beberapa kasus yang kurang dari 50 kasus diantara 68 juta dosis yg sudah kita suntikan. Artinya manfaat dan perlindungannya masih sangat besar," ucapnya.
(mdk/bim)