Pasar saham China anjlok parah dipicu 'perang' Saudi lawan Iran
China memiliki investasi cukup besar di industri minyak Iran.
Di awal 2016 ini, pasar saham China anjlok parah dan membuat otoritas setempat menghentikan sementara perdagangan.
Dilansir dari CNN, Shanghai Composite Index anjlok 6,9 persen dan Shenzhen Composite Index telah merosot lebih dari 8 persen. Pemberhentian perdagangan dilakukan sebagai bentuk rem darurat mengurangi kerugian lebih besar.
-
Bagaimana skor pertandingan antara Arab Saudi dan China? Namun, Arab Saudi merasa beruntung karena kehadiran Hassan Kadesh yang berhasil mencetak gol di akhir babak pertama dan juga di babak kedua, sehingga mereka berhasil meraih kemenangan dengan skor 2-1 dalam pertandingan ini.
-
Apa yang menjadi sorotan dari pertandingan antara China dan Arab Saudi? Pertandingan antara China dan Arab Saudi diprediksi akan sangat menarik, mengingat pada pertemuan terakhir di Maret 2022, kedua tim bermain imbang 1-1, dengan Arab Saudi mencetak gol melalui Saleh Al Shehri dan China membalas lewat Zhu Chenjie.
-
Di mana pertandingan China vs Arab Saudi akan berlangsung? Timnas China akan menghadapi Timnas Arab Saudi dalam pertandingan kedua Grup C babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang akan berlangsung di Stadion Dalian Suoyuwan pada Selasa, 10 September 2024.
-
Bagaimana performa China di pertandingan terakhir sebelum melawan Arab Saudi? Dalam laga tandang melawan Jepang, mereka mengalami kekalahan telak 0-7, menunjukkan kelemahan yang signifikan di lini belakang.
-
Kapan pertandingan China vs Arab Saudi akan dimainkan? Timnas China akan menghadapi Timnas Arab Saudi dalam pertandingan kedua Grup C babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang akan berlangsung di Stadion Dalian Suoyuwan pada Selasa, 10 September 2024.
-
Siapa pemain Arab Saudi dengan nilai pasar termahal? Firas Al-Buraikan kini menduduki posisi teratas dalam daftar lima pemain dengan nilai tertinggi di tim nasional Arab Saudi. Pemain depan yang serba bisa berusia 24 tahun ini diperkirakan memiliki nilai pasar sekitar Rp105,29 miliar. Angka tersebut menjadikannya sebagai pemain berkebangsaan Arab Saudi dengan nilai tertinggi.
Managing director Parry International Trading, Gavin Parry menyebut, ada beberapa faktor yang memicu penjualan saham secara besar-besaran di China hingga membuat indeks turun. Pertama adalah laporan index data manufaktur China yang sangat lemah.
Data survei Caixin menunjukkan, index data manufaktur China jatuh ke level 48,2 pada Desember. Padahal, di bulan sebelumnya index ini masih berada di level 48,6. "Di China semua orang masih berfokus pada sisi industri, dan ini menunjukkan pelemahan," ucap Parry seperti ditulis CNBC, Senin (4/1).
Selain itu, situasi geopolitik yang memanas di Timur Tengah juga menjadi perhatian para investor dan pengamat pasar. Parry mengatakan, China memiliki investasi cukup besar di industri minyak Iran. Ketegangan antara Iran dan Arab Saudi kemungkinan membebani harapan.
Semalam, Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran. Hal ini menyusul pertengkaran dengan Teheran atas eksekusi mati seorang ulama Syiah.
Arab Saudi mengumumkan keputusannya pada Minggu, sehari setelah para demonstran menggeledah kedutaannya di Teheran atas eksekusi mati ulama Syiah.
Menteri Luar Negeri Saudi, Adel al-Jubeir mengatakan, diplomat Iran memiliki waktu 48 jam untuk meninggalkan kerajaan itu dan pemimpin tertinggi Iran mengatakan Arab Saudi akan menghadapi 'konsekuensi cepat' karena mengeksekusi ulama.
Baca juga:
Meneropong kondisi ekonomi China di 2016
Tak hanya Rupiah, nilai tukar Yuan China juga melemah terhadap USD
Bursa saham China anjlok parah, perdagangan dihentikan
Ketegangan Arab Saudi vs Iran hantam Rupiah dan Ringgit Malaysia
2016, Bank Indonesia waspadai fenomena superdolar
'Perang' Saudi lawan Iran buat Rupiah ditutup melemah 113 poin