Pelaku Pariwisata Bali Gunakan Energi Gas Bumi Non-Pipa, Ini Sederet Keunggulannya
Trans Resort Bali menggunakan CNG yang disalurkan menggunakan cradle berkapasitas 60 M3 dan infrastruktur penunjang yaitu Pressure Reducting System.
Sejumlah pelaku industri pariwisata seperti sektor perhotelan di Bali kini bisa merasakan manfaat dari penggunaan gas bumi non-pipa yaitu Compressed Natural Gas (CNG) dan Liquefied Natural Gas (LNG) sebagai energi utama.
Salah satunya, Trans Resort Bali menjadi pioner penggunaan CNG di Bali sejak bulan April 2022. Sedangkan Conrad Hotel dan SOL by Melia juga merupakan pelanggan Pertagas Niaga yang menggunakan LNG.
-
Apa yang menarik wisatawan untuk mengunjungi Bali? Keindahan alamnya yang memesona, budayanya yang kaya, serta keramahan penduduknya menjadikan Bali sebagai tujuan wisata yang tak pernah kehilangan daya tarik.
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Apa yang diharapkan dari pungutan wisatawan asing di Bali? Rektor Unud: Pungutan Wisman Harus Tingkatkan Kualitas Pariwisata Bali Babak baru pariwisata Bali akan dimulai pada 14 Februari 2024 nanti dengan penerapan pungutan bagi wisatawan asing yang masuk Bali. Terkait hal itu, Rektor Universitas Udayana Ngakan Putu Gede Suardana berharap, pungutan akan dibarengi dengan peningkatan kualitas pariwisata Bali.
-
Kapan pungutan wisatawan asing di Bali akan dimulai? Babak baru pariwisata Bali akan dimulai pada 14 Februari 2024 nanti dengan penerapan pungutan bagi wisatawan asing yang masuk Bali.
-
Di mana pengunjung bisa melihat satwa liar seperti bambis, jerapah, dan singa di Bali Safari Marine and Park? Perjalanan Safari Journey Trip tersebut menawarkan pengalaman melihat binatang asal Indonesia, India, dan Afrika di habitat aslinya. Termasuk melihat bambis yang jinak, Burung Unta, Jerapah, Singa, harimau Sumatra dan bahkan Macan Tutul!
-
Apa yang diresmikan oleh Etihad Airways di Bali? Pendaratan ini menandai peluncuran layanan reguler antara Abu Dhabi dengan Bali.
"Pemanfaatan CNG ini selaras dengan komitmen kami dalam menggunakan energi bersih. Trans Resort Bali menjadi hotel pertama di Bali yang menggunakan CNG yang telah tersertifikasi dan menjadi kiblat pemanfaatan CNG oleh hotel-hotel lainnya," ujar General Manager Trans Resort Bali Alex Jovanovich di Kabupaten Badung dikutip dari Antara di Jakarta, Kamis (10/11).
Trans Resort Bali menggunakan CNG yang disalurkan menggunakan cradle berkapasitas 60 M3 dan infrastruktur penunjang yaitu Pressure Reducting System.
Alex Jovanovich menjelaskan penggunaan energi dalam industri perhotelan sangat penting untuk meningkatkan komitmen pengelolaan operasi perusahaan yang lebih berkelanjutan.
Hal itu juga selaras dengan semangat dan visi Trans Resort menjadi hotel yang menjalankan prinsip ESG. Trans Resort Bali, biaya untuk energi memiliki porsi delapan persen dari total biaya operasional.
"Kami membuat meterik untuk penggunaan clean energy. Tentunya agar lebih reliable, bersih, dan tidak terlalu membutuhkan banyak penyesuaian dengan peralatan dapur yang sudah ada. Dengan pemakaian CNG, maintenance dapur menjadi lebih minim," kata dia.
Dia menambahkan biasanya Trans Resort Bali melakukan maintenance dapur setiap satu bulan sekali. Namun dengan CNG, selama 6 bulan ini, dapur tidak memerlukan maintenance karena nyala api tetap stabil dan bersih.
"Kami juga mengutamakan penggunaan energi yang aman, sehingga Compressed Natural Gas menjadi pilihan yang tepat," ungkap Alex Jovanovich.
Selain CNG gas bumi non-pipa Subholding Gas lain yang disalurkan di Bali adalah LNG. Conrad Hotel menjadi hotel pertama di Bali yang memakai LNG untuk kebutuhan dapur, boiler, dan obor.
Saat ini kebutuhan Liquefied Natural Gas di Conrad Hotel cukup besar, sehingga disalurkan menggunakan LNG Isotank berkapasitas 9.000 M3.
Keuntungan CNG
Direktur Utama Pertagas Niaga, Aminuddin menjelaskan sama halnya dengan gas bumi yang disalurkan dengan pipa, penggunaan CNG maupun LNG memiliki keunggulan mendorong daya saing brand produk maupun jasa.
Pasokan yang terus terjaga juga dinilai menjadi nilai lebih, sehingga pelanggan tidak akan mengalami kendala kehabisan bahan bakar.
"Tidak hanya sisi penurunan biaya produksi pada biaya yang dibayarkan, konsumen selama memakai gas bumi akan mendapatkan manfaat lain seperti sustainability operasi dan layanan. Harga gas bumi dalam hal ini CNG, selain lebih kompetitif dibandingkan energi fosil lainnya, juga lebih stabil," ujar dia.
Dia menambahkan dengan harga yang lebih kompetitif, juga dapat berdampak positif ekonomi bagi pelanggan. Bali sebagai destinasi wisata juga diharapkan semakin meningkatkan daya saing ekonomi dan pemanfaatan CNG dapat menjadi salah satu penopang energi bersih di Bali.
PT Pertagas Niaga selaku afiliasi Subholding Gas Niaga telah menginisiasi penyaluran gas bumi non pipa di Bali, mengingat Bali merupakan salah satu wilayah yang belum terkoneksi jaringan gas bumi Subholding Gas Group.
Suplai CNG oleh Pertagas Niaga bekerja sama dengan Patra Logistik telah dilakukan ke The Trans Resort Bali, Badung sebagai konsumen pelopor CNG di Bali.
Potensi konsumen terus meningkat, sehingga PGN grup berusaha menopang dengan alternatif gas bumi dalam bentuk LNG dengan manfaat yang serupa. Conrad Hotel dan SOL by Melia merupakan pelanggan Pertagas Niaga yang menggunakan LNG.
Aminuddin mengatakan perluasan CNG dan LNG yang masif itu juga bagian dari upaya Subholding Gas Pertamina untuk berkontribusi mengurangi impor energi dan menghemat subsidi LPG agar lebih tepat sasaran.
"Bersumber dari dalam negeri, pemanfaatan CNG dan LNG juga akan menopang kemandirian energi di Indonesia. Dukungan dari pemerintah juga sangat penting, agar pemanfaatan LNG oleh pelanggan di berbagai segmen didapatkan dengan harga yang kompetitif," ungkap Aminuddin.
(mdk/idr)