Gas Melon Langka di Bali, Netizen Ngaku Tahu Tempat Oplosan Terbesar
Kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kg terjadi di Bali. Polisi dan Pertamina menyatakan, kondisi itu terjadi di tingkat pengecer.
Kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kg terjadi di Bali. Polisi dan Pertamina menyatakan, kondisi itu terjadi di tingkat pengecer.
Gas Melon Langka di Bali, Netizen Ngaku Tahu Tempat Oplosan Terbesar
Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pertamina Denpasar pada Selasa (4/6) kemarin.
Mereka menyimpulkan, kelangkaan akhir Mei 2024 disebabkan adanya dua kali long weekend dan konferensi World Water Forum (WWF) di Bali.
Selain itu, peraturan Dirjen Migas terkait ketentuan pembelian gas LPG 3 kg juga mulai diberlakukan.
"Yang mana konsumen pengguna LPG 3 kg diwajibkan untuk menginput KTP dan KK dalam sistem yang sudah disiapkan di pangkalan untuk membeli LPG 3 kg," kata Kombes Jansen dalam keterangan tertulis, Rabu (5/6).
Dia menyatakan, pendistribusian gas LPG 3 kg tidak ada hambatan dan kelangkaan hanya di tingkat pengecer.
"Kelangkaan hanya ada di tingkat pengecer, mengingat diberlakukannya aturan KTP titik serah terakhir gas LPG 3 kg adalah di pangkalan," ujar Jansen .
"Diharapkan pengguna gas LPG 3 kg langsung melakukan pembelian di pangkalan terdekat," ujarnya.
"Untuk kuota Provinsi Bali pada tahun 2024 berdasarkan putusan Ditjen Migas dikurangi sebesar 9 persen, sedangkan lonjakan aktivitas masyarakat dan peningkatan jumlah UMKM seiring pulihnya pariwisata di Bali serta mayoritas masyarakat di luar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), yang berdampak pada kebutuhan meningkat dengan kecendrungan memanfaatkan LPG 3 kg bersubsidi yang lebih murah," ujarnya.
Sementara seorang pria bernama Wayan Setiawan mengaku mengetahui tempat pengoplosan gas terbesar di Pulau Bali.
Dalam videonya, dia menyebut kelangkaan gas di Bali karena dioplos di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali.
"Ini saya ngomong yah, nanti tolong bisa dishare videonya. Gas langka itu karena dioplos yah, ada dua tempat pengoplos terbesar itu, ada di Kecamatan Mengwi," ujar pria tersebut dikutip Rabu (5/6).
"Kalau petugas dari Polda, sampai Polres sampai Polsek sampai tidak tau, itu lucu," jelasnya.
Bahkan pihaknya bersedia mengantarkan pihak kepolisian untuk menunjukkan tempat pengoplosan gas terbesar di Bali.
"Saya perlu tunjukkan nanti saya antar suruh datang polisinya ke rumah saya. Saya yang antar yah. Saya Wayan Setiawan, bertanggung jawab dengan omongan saya," ujarnya.
Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan meminta agar Wayan Setiawan segera melaporkan ke pihak kepolisian.
"Bila mengetahui dan lebih lagi bila dapat atau bisa menyertai bukti terkait dugaan penyalahgunaan, sebaiknya melaporkan ke pihak berwenang untuk ditindaklanjuti. Namun, kami mengucapkan terima kasih atas informasi yang bersangkutan dan pasti akan kita tindaklanjuti dengan maksimal," ujarnya.