Pembentukan komite keuangan syariah tinggal tahap harmonisasi
Pungky menegaskan, jika tidak ada hambatan, finalisasi pembentukan komite ini bisa dilakukan besok, Jumat (10/6).
Pemerintah terus mendorong laju perkembangan ekonomi syariah Indonesia, salah satunya dengan mempercepat rencana pendirian Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) sesuai dengan instruksi Presiden RI Joko Widodo. Pembentukan komite ini tinggal menunggu harmonisasi dari berbagai pihak, yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan kementerian terkait lainnya.
"Insya Allah mau dirapatkan besok tentang harmonisasi rancangan Peraturan Presiden. Jadi kan kemarin sudah dibahas, ini besok finalnya lah. Apakah ada yang konflik atau tidak dengan peraturan yang lain," kata Staf Ahli Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Bidang Pembangunan Sektor Unggulan dan Infrastruktur, Pungky Sumadi, di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (9/6).
Menurutnya, hingga saat ini belum terlihat adanya peraturan yang tumpang tindih mengenai pembentukan komite tersebut. Sehingga, jika tidak ada hambatan finalisasi pembentukan komite ini bisa dilakukan besok, Jumat (10/6).
"Jadi nanti pembahasannya pasal per pasal kan. Misalnya tugasnya apa kita kan sudah petakan, misal Komite kerjanya ini, BI mengacunya kemana. Kemudian OJK ada pertentangan tidak, dari sisi keuangan juga bagaimana. Ini tinggal harmonisasi saja," imbuhnya.
Dari catatan Bappenas, KNKS punya fungsi mengawal Masterplan Arsitektur Keuangan Syariah Indonesia (AKSI), membentuk regulasi yang afirmatif terhadap keuangan syariah, konsolidasi aneka peraturan, manajemen risiko melalui kerangka regulasi dan pembentukan jaring pengaman sektor keuangan syariah, serta mendorong edukasi, pengembangan produk, efisiensi dan perlindungan konsumen.
Baca juga:
Adira Insurance tawarkan asuransi syariah perjalanan haji & umrah
Ini penyebab sarjana ekonomi syariah tak dilirik di dunia kerja
OJK prihatin pasar keuangan syariah di Indonesia
Periode I-2016, OJK catat 321 emiten dalam daftar efek syariah
Di pertemuan ke-41, Guyana resmi jadi anggota baru IDB
OJK: Pangsa pasar syariah RI masih kalah dibanding Malaysia
Menkeu klaim pertumbuhan pasar syariah dan konvensional sudah imbang
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Apa yang ingin dicapai OJK dari pengembangan perbankan syariah? Bank syariah saat ini sedang kita coba arahkan untuk memberikan alternatif produkproduk perbankan syariah yang bukan merupakan bayangan dari produk-produk yang sudah ada di perbankan konvensional,” kata Dian.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah? OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah dengan memanfaatkan keunikan dan kekhasannya yang memiliki keunggulan dibanding produk bank konvensional. Keunggulan itu perlu dimaksimalkan agar perbankan syariah dapat memberikan dampak positif pada masyarakat dan perekonomian nasional.