Pemerintah Diimbau Pilih Waktu yang Tepat untuk Perbaiki Ekonomi Akibat Corona
Mantan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN Tanri Abeng mengatakan, penanganan pencegahan virus corona (Covid-19) tak dapat dipisahkan dari ketahanan ekonomi. Untuk itu, dia berharap pemerintah tidak gegabah dalam membuka suatu peluang ekonomi padahal kondisinya belum tepat.
Mantan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN Tanri Abeng mengatakan, penanganan pencegahan virus corona (Covid-19) tak dapat dipisahkan dari ketahanan ekonomi. Untuk itu, dia berharap pemerintah tidak gegabah dalam membuka suatu peluang ekonomi padahal kondisinya belum tepat.
"Kita mau atasi ini supaya ekonomi itu cepat berjalan. Tapi kan harus kita lihat juga, apakah sudah timing-nya tepat, atau apakah masih ada hal-hal yang harus kita lakukan sebelum misalnya membuka satu peluang di bidang ekonomi," ungkapnya dalam sesi teleconference, Selasa (12/5).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap penyebaran virus? Salah satu faktor utama yang membuat kelelawar menjadi vektor utama penyakit adalah keanekaragaman spesiesnya. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1.000 spesies kelelawar yang tersebar di seluruh dunia, menjadikannya salah satu ordo mamalia yang paling beragam. Keanekaragaman ini menciptakan peluang yang lebih besar bagi virus untuk bermutasi dan menginfeksi berbagai spesies kelelawar, sehingga meningkatkan kemungkinan penyebaran ke manusia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana Mbah Abdul Bahri merasakan kondisi ekonomi di zaman sekarang? Mbah Abdul Bahri mengatakan, dibandingkan zaman dulu, ia merasakan kondisinya secara ekonomi lebih bagus di zaman sekarang. Ia bercerita, dulu petani yang belum bayar pajak harus sampai dikejar-kejar. Pada zaman sekarang, pendekatan untuk menagih pajak cenderung lebih halus. “Dulu sampai diancam. Kalau nggak bayar pajak, rumahmu akan dijual,” kata Mbah Abdul Bahri.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
"Jadi kembali, organisasi, akuntabilitas dan komunikasi ini yang perlu dibangun dengan sangat cepat," dia menegaskan.
Dia pun mendesak pemerintah untuk tidak menunda hal tersebut. Sebab jika tidak, itu dapat merambah kepada masalah ekonomi yang akan memberikan dampak tidak positif di masa depan.
"Karena begini, apa yang terjadi kalau kondisi penanganan Covid-19 ini tidak efektif, itu akan mempengaruhi langkah-langkah dari pebisnis, khususnya pebisnis asing, untuk melakukan investasi. Mereka khawatir Indonesia tidak memiliki kemampuan menangani Covid-19 ini secara efektif," ujarnya.
Menurut dia, saat ini memang sudah terjadi proses penanganan, tapi belum efektif. Itu terbukti dari angka pertambahan pasien positif corona yang terus meningkat sehingga kurvanya belum bisa stabil, apalagi menurun.
"Padahal presiden sudah menginstruksikan sudah mulai harus turun bulan Mei ini. Ini kan sesuatu yang tidak bisa dipaksakan. Yang bisa dilakukan adalah perbaiki manajemennya supaya efektif, efisien," imbuh Tanri Abeng.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Memantau Aktivitas Warga Prancis pada Hari Pertama Pelonggaran Lockdown
Gugus Tugas Siapkan Skema Simulasi Wacana Pelonggaran PSBB
Gugus Tugas Soal Perkiraan Berakhirnya Corona: Fokus Selamatkan Nyawa
Ulah Remaja Perempuan di Bone, Nge-Prank Rumah Sakit Kejang-Kejang Ngaku Covid-19
Gugus Tugas: Jika Masih Ada Ancaman Covid, Maka Salat Berjemaah Belum Bisa Dilakukan
Pesan Nicholas Saputra Buat yang Sudah Bosan di Rumah Gara-gara Corona