Pemerintah Gelontorkan Rp 62 Miliar Bangun Terminal Bus Megah Garut
Kemenhub mengalokasikan anggaran sebesar Rp62 miliar untuk membangun Terminal Tipe A bertaraf nasional di Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang akan terlihat megah. Saat ini, pembangunan Terminal Tipe A Guntur, Kabupaten Garut, sedang dalam tahap pengerjaan dengan anggaran yang sudah dihabiskan sebesar Rp25 miliar.
Kementerian Perhubungan mengalokasikan anggaran sebesar Rp62 miliar untuk membangun Terminal Tipe A bertaraf nasional di Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang akan terlihat megah. Saat ini, pembangunan Terminal Tipe A Guntur, Kabupaten Garut, sedang dalam tahap pengerjaan dengan anggaran yang sudah dihabiskan sebesar Rp25 miliar, sisanya pembangunan dilakukan secara bertahap.
"Sekarang yang sudah berlangsung dan dikerjakan sebesar Rp24 miliar, totalnya Rp62 miliar, nanti hasilnya di sana itu ada tempat istirahat, sejenis hotel, pusat perdagangan dan sebagainya lengkap segala-segalanya sehingga menjadi tempat representatif, menjadi terminal unggulan tingkat nasional," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Garut, Suherman, seperti dikutip dari Antara saat menghadiri acara monitoring dan evaluasi pembangunan daerah di Markas Kodim 0611 Garut, Selasa (13/10).
-
Apa jenis kereta wisata yang ditawarkan oleh PT KAI? Jenis-jenis Kereta Wisata 2 jenis kereta wisata yang dioperasikan oleh PT KAI Pariwisata, yaitu: 1. Kereta Wisata Biasa Jenis kereta wisata ini tidak bisa bergerak sendiri dan harus disertakan dengan rangkaian kereta reguler sesuai rute yang dipilih penyewa. Kereta ini memiliki fasilitas seperti kamar tidur, ruang makan, ruang rapat, ruang hiburan, dan toilet. 2. Kereta Wisata Istimewa Jenis kereta wisata ini memiliki rangkaian sendiri, jadi tidak disertakan dengan rangkaian kereta reguler. Kereta ini memiliki fasilitas lebih mewah dan eksklusif seperti kamar mandi pribadi, jacuzzi, bar, karaoke, dan bioskop.
-
Alat transportasi umum apa yang sering digunakan Aura Kasih? Naik transportasi publik seperti KRL, ojek online, hingga TransJakarta bukan hal aneh bagi Aura Kasih.
-
Kapan Balai Yasa Madiun diserahterimakan ke PT Industri Kereta Api? Pada tahun 1981, Balai Yasa Madiun diserah terima dari Perusahan Jawatan Kereta Api (PJKA) ke PT Industri Kereta Api (Persero).
-
Bagaimana PT KAI mengatasi keterlambatan kereta api akibat banjir? Sampai dengan sekarang, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan normalisasi jalur KA di Stasiun Semarang Tawang. Selain itu, pihaknya juga mengerahkan peralatan dan material yang diperlukan serta ratusan petugas untuk memperbaiki jalur yang terdampak banjir supaya bisa dilewati kembali oleh perjalanan kereta api.
-
Bagaimana kereta kencana Kiai Garuda Yeksa dirawat? Setiap pagi kereta-kereta tersebut dibersihkan dari debu dan kotoran yang menempel.
-
Kapan KAI Daop 1 Jakarta menambah jumlah perjalanan KA? PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta akan menambah sebanyak 8 KA yang beroperasi di bulan Juni 2024 untuk mengantisipasi lonjakan pelanggan selama masa liburan sekolah semester genap.
Dia mengungkapkan, Pemkab Garut tentunya bersyukur telah mendapatkan program pembangunan terminal bertaraf nasional yang akan memberikan rasa aman, dan nyaman bagi masyarakat saat mau pergi ke luar kota maupun datang ke Garut.
Selama pembangunan terminal, kata dia, kegiatan angkutan bus antarkota maupun antarprovinsi di Terminal Guntur Garut masih tetap berjalan normal dengan melakukan pelayanan di luar terminal. "Bus tetap beroperasi, masih tetap berjalan, tetapi tidak menggunakan terminal, tapi di pinggir jalan," katanya.
Dia menambahkan, kondisi terminal di Garut Tipe B maupun Tipe C masih membutuhkan perbaikan untuk kenyamanan masyarakat saat memanfaatkan jasa angkutan umum. Menurut dia, Terminal Tipe B sementara belum dilakukan pembangunan, sementara yang Tipe C dari 12 terminal hanya Terminal Guntur yang kondisinya bagus atau laik.
"Tipe C di Garut ada 12, yang layaknya hanya Terminal Guntur saja," katanya.
KAI Rencana Hidupkan Jalur Kereta Garut-Cibatu Awal 2021
PT Kereta Api Indonesia (PTKAI) merencanakan reaktivasi kereta api Stasiun Garut-Cibatu di Kabupaten Garut, Jawa Barat dapat beroperasi secara komersial untuk melayani masyarakat awal 2021, yang sebelumnya akan dioperasikan pada 2020 tertunda karena wabah COVID-19.
"Awalnya bisa diaktifkan 2020, akhirnya mundur, awal tahun (2021) insya Allah pelayanan reaktivasi bisa selesai," kata Wakil Kepala Daop 2 Bandung, Soegito, seperti dikutip dari Antara saat acara monitoring dan evaluasi reaktivitas dan revitalisasi Stasiun Kereta Api di Markas Kodim 0611 Garut, Selasa (13/10).
Dia menyampaikan, tahap awal kereta api komersial yang akan dioperasikan yakni kelas ekonomi jurusan Stasiun Garut-Purwakarta, kemudian akan direncanakan kereta api jurusan Stasiun Garut-Pasar Senen, Jakarta. "Target awal mengoperasikan kereta ekonomi, dari Garut ke Purwakarta, dari Garut ke Pasar Senen," katanya.
Dia berharap, jalur kereta api di Garut itu secepatnya bisa beroperasi agar masyarakat Garut semakin mudah untuk pergi ke luar kota maupun sebaliknya, dan juga bisa menumbuhkan perekonomian Garut.
Jalur kereta api yang terhubung ke kota besar itu, lanjut dia, bisa memudahkan pelaku usaha untuk mengembangkan bisnisnya, dan juga memudahkan warga dari berbagai daerah berwisata ke Kabupaten Garut.
"Kami berharap adanya reaktivasi bisa berkontribusi untuk mendukung angkutan barang karena potensi usahanya luar biasa, potensi pariwisatanya juga luar biasa," katanya.
Dia menyampaikan, sebelumnya jalur kereta api Stasiun Cibatu-Garut sudah lama tidak beroperasi, kemudian pemerintah pusat dan PTKAI mengaktifkan kembali transportasi massal itu untuk menunjang kegiatan masyarakat.
"Jadi salah satu tujuan ada kereta api bisa transportasi angkutan ke kota, karena sekarang dari tahun ke tahun transportasi darat terjadi kepadatan," katanya.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Garut, Suherman menambahkan, reaktivasi kereta api Stasiun Garut-Cibatu akan memberikan dampak positif untuk pembangunan Garut, sehingga harus mendapat dukungan dari semua pihak agar program tersebut berjalan sesuai harapan bersama.
Menurut dia, kebutuhan transportasi massal setiap tahunnya terus meningkat, termasuk kereta api masih banyak peminatnya untuk bepergian ke berbagai kota. "Kalau dilihat data yang kami terima di Garut cukup banyak artinya tahun ke tahun tidak menurun meski pun stasiunnya di Cibatu (wilayah utara Garut)," katanya.
Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Dede Yudi Ferdiansyah menambahkan, jajarannya siap menjaga keamanan, ketertiban, dan selalu sinergi dengan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mensukseskan pembangunan daerah Garut.
"Untuk membangun Garut mari sama-sama untuk menciptakan Garut menjadi lebih baik dalam pembangunan transportasi," kata Kapolres.
Komandan Kodim 0611 Garut, Letkol CZi Deni Iskandar menambahkan, jajarannya bersama Polri siap menjaga objek vital yang menjadi kepentingan umum sehingga program pembangunan daerah berjalan lancar.
Pelayanan untuk masyarakat, kata dia, harus diutamakan, jika ada pihak yang merasa dirugikan dampak dari pembangunan daerah itu dipersilakan untuk mengikuti aturan hukum yang berlaku.
"Kalau pun ada masalah bisa diselesaikan melalui jalur hukum, karena kita adalah masyarakat yang terdidik, bisa berkolaborasi bersinergi dengan mendukung program pemerintah pusat dan daerah," katanya.
(mdk/bim)