Pemerintah Harus Lakukan Ini Agar Indonesia Segera Keluar dari Resesi
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira memberi beberapa saran agar ekonomi segera keluar dari resesi. Pertama, melanjutkan penyaluran perlindungan sosial misalnya bantuan subsidi upah.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat terkontraksi atau minus 0,74 persen di kuartal I-2021. Pertumbuhan ekonomi ini menandakan Indonesia belum mampu keluar dari zona resesi seperti negara-negara mitra dagang antara lain Amerika Serikat dan China.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira memberi beberapa saran agar ekonomi segera keluar dari resesi. Pertama, melanjutkan penyaluran perlindungan sosial misalnya bantuan subsidi upah.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17 persen secara tahunan? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
"Saran ke.depan adalah melanjutkan perlindungan sosial misalnya bantuan subsidi upah yang diperlukan spesifik ke pekerja informal dan pekerja di sektor transportasi-pariwisata," ujar Bhima kepada merdeka.com, Jakarta, Rabu (5/5).
Pemerintah diminta untuk tidak terburu-buru mencabut bantuan sosial yang esensial. Sebab, pekerja sektor transportasi dan pariwisata sangat kehilangan pendapatan akibat pandemi Covid-19.
"Jangan buru buru cabut bansos yang esensial, karena sektor transportasi dan pariwisata pekerjanya sangat kehilangan pendapatan. Bayangkan supir dan kernet banyak yang digaji berdasarkan trayek, kalau mudik dilarang negara harus menjamin kompensasi nya," kata Bhima.
Selanjutnya, kata Bhima, mempercepat serapan anggaran khususnya di tingkat pemda (pemerintah daerah). Di mana saat ini, dana terparkir di perbankan yang belum dimanfaatkan pemda sekitar Rp182 triliun.
Kemudian, dia juga meningkatkan investasi yang berkualitas, artinya investasi yang serap banyak tenaga kerja. Terakhir fokuskan insentif perpajakan kepada sisi permintaan misalnya PPN 10 persen ditanggung pemerintah sehingga masyarakat makin semangat belanja.
"Terkait mobilitas penduduk harapannya vaksinasi terus berjalan sesuai target dengan tetap menegakkan protokol kesehatan (prokes)," tandas Bhima.
Baca juga:
Belanja APBD Masih Jadi Penyebab Indonesia Resesi di Kuartal I-2021
Berikut Penyebab Indonesia Masih Tertahan di Jurang Resesi pada Kuartal I 2021
Mobilitas Transportasi Tertahan, Indonesia Masih di Jurang Resesi
Indonesia Diperkirakan Lepas dari Jurang Resesi di Kuartal II-2021
Sri Mulyani Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I-2021 Minus 1 Persen
Dampak Pandemi Covid-19, Indonesia Hadapi Krisis Terberat