Pemerintah jangan hanya fokus benih berkualitas, tapi juga pasar pembeli hasil panen
Pemerintah diharapkan tidak hanya mendorong pengembangan benih berkualitas lalu mendistribusikan kepada petani, tapi juga memastikan bahwa varietas padi yang dihasilkan nanti akan terserap oleh pasar.
Staf Pengajar Agronomi dan Hortikultura Institut Pertanian Bogor (IPB), Asep Setiawan menekankan pentingnya perencanaan matang dalam upaya penyediaan benih bagi petani. Hal ini harus dilakukan untuk memastikan ketersediaan benih dan mendukung upaya menciptakan ketahanan pangan nasional.
Menurut dia, tantangan dalam pertanian bukan saja ketersediaan benih yang bermutu, melainkan juga penyerapan benih yang di pasar. Dia mengakui, petani enggan menanam varietas tertentu karena tidak adanya kepastian akan diserap pasar ketika dipanen.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kenapa Dewi Perssik merantau ke Jakarta? Ia memulai kariernya dari nol setelah mengambil keputusan untuk merantau ke Jakarta demi mewujudkan impiannya sebagai penyanyi.
-
Siapa yang mengunjungi Indah Permatasari di Jakarta? Mertua Indah Permatasari beberapa waktu lalu datang ke Jakarta mengunjungi anak, menantu dan cucu mereka.
-
Kapan Persebaya bertanding melawan Persita? Bermain di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, pada Jumat (23/2/2024), Tim Bajul Ijo, julukan persebaya, berhasil menahan imbang Persita dengan skor 1-1.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
"Petani tidak mau tanam A karena orang beli varietas lain," kata dia, dalam 'Focus Group Discussion (FGD) Ketersediaan Benih dan Bibit Komoditas Pangan', di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (24/10).
Karena itu, pemerintah diharapkan tidak hanya mendorong pengembangan benih berkualitas lalu mendistribusikan kepada petani, tapi juga memastikan bahwa varietas padi yang dihasilkan nanti akan terserap oleh pasar.
"Kaitkan dengan market. Jadi bukan soal kualitas benih tapi jamin bahwa sampai petani mutu benih tetap, dan perhatikan ujung (market). Sistem benih, bagaimana dia bisa masuk dan terdistribusi dengan baik. Dari planning sampai market," ujarnya.
Selain itu, Pemerintah juga diharapkan turut mempertimbangkan kapasitas penangkaran benih masing-masing wilayah. Sebab kapasitas setiap wilayah dalam menyerap benih yang disebarkan pemerintah amat bervariasi.
"Kapasitas penangkar benih. Tidak bisa buat satu kebijakan yang di Jawa berlaku untuk NTT sama. Kalau begitu kita akan gagal terus," tandasnya.
Baca juga:
Pengamat: Tidak semua rawa bisa dimanfaatkan untuk pertanian
Sejak 2013, 550.000 hektare sawah hilang akibat alih fungsi untuk properti
Kementan disarankan segera evaluasi berkurangnya lahan pertanian
Ini solusi Bayer Indonesia jadikan RI lumbung pangan dunia di 2045
Strategi Moeldoko jembatani petani dengan pemerintah dan pengusaha