Pemerintah Jokowi sebenarnya bisa tak tambah utang, tapi tak bangun infrastruktur
Penarikan utang dari luar negeri dilakukan untuk membiayai sejumlah program infrastruktur yang pada masa lalu banyak terabaikan. Pembangunan infrastruktur juga diperlukan untuk menghubungkan wilayah Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau.
Kementerian Keuangan mencatat posisi utang pemerintah hingga semester I-2018 mencapai Rp 4.227,78 triliun. Angka ini tumbuh sebanyak 14,06 persen dibandingkan dengan periode yang sama di 2017. Realisasi tersebut sekitar 29,79 persen jika dibandingkan dengan Produk Domestik Bruto (PDB).
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan adanya utang luar negeri. Sebab pemerintah terus memastikan utang berada dalam batas aman dan digunakan untuk kepentingan pembangunan infrastruktur.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kapan UGM diresmikan? Universitas Gadjah Mada (UGM) didirikan pada 19 Desember 1949 di Yogyakarta, Indonesia.
-
Di mana Uut Permatasari tinggal? Uut Permatasari memilih untuk tinggal di sebuah rumah kos. Keputusan ini diambil untuk mendukung tugas suaminya, Tri Goffarudin Pulungan di Bali.
-
Kapan Anang Hermansyah dan Krisdayanti akan bertarung di Pemilu? Krisdayanti diketahui akan kembali bertarung untuk merebut kursi parlemen dalam Pemilu 2024 melalui Dapil Jawa Timur V. Sementara itu, Anang Hermansyah akan berjuang untuk mendapatkan suara di Dapil V Kabupaten Bogor.
-
Kapan R.A.A Kusumadiningrat memimpin? Sebelumnya, R.A.A Kusumadiningrat sempat memerintah pada 1839-1886, dan memiliki jasa besar karena mampu membangun peradaban Galuh yang cukup luas.
-
Kenapa Uut Permatasari tinggal di kost? Keputusan ini diambil untuk mendukung tugas suaminya, Tri Goffarudin Pulungan di Bali.
"Persoalan ini yang penting ada treshold (batas) yang tidak kita lewati. Makanya disepakati bikin utang APBN berapa defisitnya. Jadi kalau utang tiap tahun ya sebesar itu. Tahun lalu defisitnya 2,7 persen dari GDP sekarang 2,4 persen. Tahun depan 1,9 persen jadi rasionya turun sehingga tidak usah wah dengan utang," ujar Menko Darmin di Gedung Pusdiklat, Jakarta, Selasa (24/7).
Menko Darmin mengatakan, penarikan utang dari luar negeri dilakukan untuk membiayai sejumlah program infrastruktur yang pada masa lalu banyak terabaikan. Pembangunan infrastruktur juga diperlukan untuk menghubungkan wilayah Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau.
"Sebetulnya pemerintahan Jokowi bisa enggak nambah utang, tapi jangan bangun infrastruktur banyak-banyak. Itu enggak akan naik lagi. Jadi sebetulnya ini diperhitungan dengan sadar kita sejak krisis 1998 enggak pernah bangun infrastruktur. Paling betul betulin apa menambal," jelasnya.
Menko Darmin menambahkan, rasio utang Indonesia juga tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan Jepang yang memiliki rasio utang 100 persen terhadap PDB nya. "Dibanding negara-negara sekitar kita itu adalah rasio yang rendah apalagi dibandingkan dengan AS dan Jepang. Berapa rasio kita dengan Jepang bisa hampir 100 persen," jelasnya.
Baca juga:
Strategi BI agar penerbitan SBI tak berebutan dana dengan SBN
Inalum: Pembiayaan untuk membeli saham Freeport berasal dari 11 bank asing
Punya aset Rp 93, triliun, Inalum yakin bisa lunasi utang pembelian saham Freeport
Kenaikan suku bunga The Fed bikin surat utang korporasi turun
Hingga Juni 2018, total utang pemerintah capai Rp 4.227 triliun
Ini penjelasan Menteri Sri Mulyani rasio utang 3 tahun terakhir membengkak