Pemerintah lunasi kurang bayar subsidi BBM Rp 20 triliun ke Pertamina
Nilai tersebut diperoleh setelah proses audit selesai dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap besaran utang pemerintah kepada Perusahaan minyak pelat merah itu. Sampai dengan Semester I 2018, pemerintah telah melakukan pembayaran kurang bayar subsidi energi sebesar Rp 17,6 triliun.
Plt Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, mengatakan pemerintah bakal membayarkan utang subsidi bahan bakar minyak (BBM) kepada perseroannya sebesar Rp 20 triliun. Nilai tersebut diperoleh setelah proses audit selesai dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap besaran utang pemerintah kepada Perusahaan minyak pelat merah itu.
"Piutang terbesar (dari) subsidi sebagian besar sudah kita lakukan. Settlement Rp 20 triliun akan segera dibayarkan ke Pertamina," ungkap Nicke, di Wisma Antara, Jakarta, Rabu (1/8).
-
Mengapa Pertamina mengkaji peningkatan kadar oktan BBM Subsidi? “Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik." Nicke menegaskan, Program Langit Biru Tahap 2 ini merupakan kajian internal di Pertamina dan untuk implementasinya nantinya akan diusulkan kepada pemerintah, dan nantinya akan jadi kewenangan pemerintah untuk memutuskan.
-
Kapan Pertamina berhasil mengurangi penyalahgunaan BBM bersubsidi? Sejak implementasi exception signal ini pada tanggal 1 Agustus 2022 hingga 31 Desember 2023, Pertamina telah berhasil mengurangi risiko penyalahgunaan BBM bersubsidi senilai US$ 200 juta atau sekitar Rp 3,04 trilliun.
-
Mengapa Pertamina ingin meningkatkan kualitas BBM Subsidi? Pertamina pernah menjalankan Program Langit Biru dengan menaikkan (kadar oktan) BBM Subsidi dari RON 88 ke RON 90.
-
Apa yang sedang dilakukan Pertamina untuk menghemat anggaran di BBM dan LPG Subsidi? Bekerjasama dengan lintas instansi, upaya tersebut berhasil membantu Pertamina dapat melakukan penghematan sebesar 1,3 Juta kilo liter (KL) untuk Solar Subsidi dan 1,7 Juta KL untuk Pertalite.
-
Mengapa Pertamina terus berupaya untuk memastikan BBM bersubsidi tepat sasaran? Pertamina, lanjut Nicke, akan terus berupaya untuk agar BBM bersubsidi secara optimal dikonsumsi oleh yang berhak. Upaya-upaya tersebut antara lain penggunaan teknologi informasi untuk memantau pembelian BBM Bersubsidi di SPBU-SPBU secara real time untuk memastikan konsumen yang membeli adalah masyarakat yang berhak.
-
Mengapa Pertamina mendapatkan apresiasi dari Menteri BUMN? Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi PT Pertamina (Persero) atas kiprahnya dalam komunikasi dan keberlanjutan di Indonesia.
Staf Ahli Menteri Bidang Pengeluaran Negara Kemenkeu Suminto mengatakan sampai dengan Semester I 2018, pemerintah telah melakukan pembayaran kurang bayar subsidi energi sebesar Rp 17,6 triliun.
"Dengan rincian kurang bayar subsidi BBM sebesar Rp 6,5 triliun, kurang bayar subsidi LPG tabung 3 Kg sebesar Rp 5,8 triliun, dan kurang bayar subsidi listrik sebesar Rp 5,3 triliun," jelasnya
Dengan demikian, realisasi subsidi energi tahun berjalan sampai dengan Semester I tahun 2018 mencapai Rp 41,9 triliun atau 44,3 persen dari pagunya dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018.
Baca juga:
Pertahankan produksi Blok Rokan, Pertamina akan eksplorasi di 7.000 titik
Pemerintah bebaskan Pertamina gandeng mitra dalam pengelolaan Blok Rokan
Kelola Blok Rokan, Pertamina janjikan pengehematan devisa USD 4 miliar per tahun
Ini alasan pemerintah menangkan Pertamina jadi operator Blok Rokan
Pertamina resmi kelola Blok Rokan pada 2021-2041
Ini keuntungan jika pengelolaan Blok Rokan diberikan ke BUMN
Besok, Pertamina bakal umumkan pengelolaan Blok Rokan