Pemerintah pastikan tutup rugi Pertamina akibat jual murah Premium
Pemerintah mengungkapkan salah satu opsi penutupan kerugian dengan memberikan PMN.
Pemerintah berjanji akan menutupi kerugian PT Pertamina (Persero) dalam menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium. Hingga September 2015, tercatat kerugian Pertamina menjual Premium sekitar Rp 15,2 triliun. Ini terjadi karena pemerintah memutuskan tak menaikkan harga Premium saat titik keekonomian barang tersebut meningkat.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM I Gede Nyoman Wiratmaja Puja mengatakan, kerugian tersebut juga merupakan salah satu beban pemerintah. "Kalau misalnya negatif (keuangan Pertamina) kan dibayar pemerintah ke Pertamina. Sebenarnya beban pemerintah," ujarnya di Gedung Ditjen Kelistrikan, Jakarta, Rabu (30/9).
Menurutnya, pemerintah akan memberikan opsi penutupan rugi kepada Pertamina, dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN) atau lewat dana ketahanan energi. "Itu PMN salah satu opsinya, dan ada dana ketahanan energi, bila disetujui bisa jadi dari sana akan diganti. Kan nanti kita sedang usulkan dana ketahanan energi," jelas dia.
Wirat menegaskan, kerugian yang ditutupi pemerintah untuk Pertamina tersebut bukanlah subsidi, karena harga BBM yang disubsidi hanya Solar. "Pertamina tidak boleh rugi karena yang menetapkan kan pemerintah. Ini bukan skema subsidi kecuali Solar Rp 1.000 per liter kan," ungkapnya.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) mengungkapkan kesepakatan dengan pemerintah terkait mengapa harga Premium tak kunjung naik di saat harga Pertamax justru melejit. Pertamina menjelaskan bahwa pemerintah memberikan kompensasi berupa proyek migas.
Proyek ini alat barter ke Pertamina akibat kerugian penjualan Premium yang tidak kunjung ke harga keekonomian. Harga Premium yang berada di kisaran Rp 7.300 per liter, dan Solar di level Rp 6.900 per liter saat ini membuat Pertamina masih menanggung kerugian.
"Pemerintah akan berikan kompensasi ke Pertamina karena mereka (pemerintah) sudah tahu harga BBM yang sebenarnya (keekonomian) harus dijual. Opsinya banyak seperti berikan Pertamina kesempatan untuk kelola hulu migas atau proyek strategis di sektor migas," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro di Gedung DPR RI, Jakarta.
Proyek ini diharapkan dapat membantu Pertamina meraup target laba tahun ini sebesar USD 1,7 miliar dan tidak terganggu akibat kerugian penjualan Premium. "Pokoknya kita harus balance. Laba kita harus bisa (minimal) USD 1,7 miliar. Itu yang kita sampaikan ke pemerintah," cetusnya.
Baca juga:
Stafsus era SBY desak Presiden Jokowi segera turunkan harga BBM
Perlu aturan main agar Saudi Aramco bisa jual BBM di Indonesia
Operasikan dua kilang, Pertamina klaim tekan 30 persen impor BBM
Pertamina pangkas 50 persen transaksi Dolar Amerika Serikat
Pertamina dituding jadi penyebab tingginya harga gas industri
-
Mengapa Pertamina mengkaji peningkatan kadar oktan BBM Subsidi? “Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik." Nicke menegaskan, Program Langit Biru Tahap 2 ini merupakan kajian internal di Pertamina dan untuk implementasinya nantinya akan diusulkan kepada pemerintah, dan nantinya akan jadi kewenangan pemerintah untuk memutuskan.
-
Apa yang sedang dilakukan Pertamina untuk menghemat anggaran di BBM dan LPG Subsidi? Bekerjasama dengan lintas instansi, upaya tersebut berhasil membantu Pertamina dapat melakukan penghematan sebesar 1,3 Juta kilo liter (KL) untuk Solar Subsidi dan 1,7 Juta KL untuk Pertalite.
-
Kapan Pertamina berhasil mengurangi penyalahgunaan BBM bersubsidi? Sejak implementasi exception signal ini pada tanggal 1 Agustus 2022 hingga 31 Desember 2023, Pertamina telah berhasil mengurangi risiko penyalahgunaan BBM bersubsidi senilai US$ 200 juta atau sekitar Rp 3,04 trilliun.
-
Mengapa Pertamina ingin meningkatkan kualitas BBM Subsidi? Pertamina pernah menjalankan Program Langit Biru dengan menaikkan (kadar oktan) BBM Subsidi dari RON 88 ke RON 90.
-
Bagaimana cara Pertamina memastikan penyaluran BBM subsidi tepat sasaran? ia menambahkan, Pertamina Patra Niaga terus mendukung upaya pemerintah agar penyaluran BBM subsidi tepat sasaran. Dengan cara melakukan pendataan pengguna BBM Subsidi melalui pendaftaran QR Code pada laman www.subsiditepat.mypertamina.id.
-
Mengapa Pertamina terus berupaya untuk memastikan BBM bersubsidi tepat sasaran? Pertamina, lanjut Nicke, akan terus berupaya untuk agar BBM bersubsidi secara optimal dikonsumsi oleh yang berhak. Upaya-upaya tersebut antara lain penggunaan teknologi informasi untuk memantau pembelian BBM Bersubsidi di SPBU-SPBU secara real time untuk memastikan konsumen yang membeli adalah masyarakat yang berhak.