Pemerintah Siapkan 2 Alternatif Insentif untuk Sektor Pariwisata
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan pemerintah sedang menyiapkan beberapa alternatif insentif untuk sektor pariwisata pada tahun ini. Insentif yang diberikan untuk sisi pasokan dan permintaan.
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan pemerintah sedang menyiapkan beberapa alternatif insentif untuk sektor pariwisata pada tahun ini. Insentif yang diberikan untuk sisi pasokan dan permintaan.
"Pemerintah melihat beberapa yang perlu diambil dan sedang dalam pembahasan yaitu mendukung pembiayaan untuk sisi supply. Jadi penyediaan modal kerja sedang dibahas, dan kita minta PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia) untuk memberikan masukan yang konkrit dan akuntabel," kata Airlangga dalam acara Rakernas PHRI I Tahun 2021 pada Kamis (18/3).
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana Pelindo membangun konektivitas pariwisata di Indonesia? Selain itu, para delegasi akan diajak untuk mengunjungi Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang disiapkan untuk menjadi jangkar dalam membangun konektivitas pariwisata di Indonesia
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
-
Bagaimana Indonesia mengatasi tantangan global terkait air? Indonesia telah merestorasi sungai Citarum, Cirata di Cianjur dan kita berharap dunia memperkuat kolaborasi ini dalam mengatasi tantangan global terkait air.
-
Mengapa Menko Airlangga Hartarto ikut dalam rombongan Presiden Jokowi ke KTT G20 India? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
Mengenai modal kerja ini, sedang dibahas bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI). Kredit modal kerja ini diperuntukkan bagi usaha dengan cash flow yang terganggu, tapi memiliki prospek bagus. Modal kerja ini bisa digunakan misalnya untuk pemeliharaan hotel dan mempertahankan tenaga kerja.
Pemerintah akan memasukkan jaminan pembiayaan kepada perbankan. "Sederhananya melalui Kemenkeu akan meletakkan dana di perbankan, dan perbankan meneruskan ini kepada sektor perhotelan. Ini yang sedang kita finalisasikan," tutur Menko Airlangga.
Rincian alternatif sisi supply ini antara lain relaksasi ketentuan kredit dan restrukturisasi, penyediaan kredit modal kerja dengan bunga murah untuk membiayai pemeliharaan hotel, fasilitas penjaminan kredit modal kerja, dan pemenuhan sertifikasi CHSE (protokol kesehatan).
Insentif Paket Wisata
Kemudian dari sisi permintaan, yang sedang disiapkan adalah voucher paket wisata. Menko Airlangga mengatakan, pemerintah sedang menyiapkan paket wisata untuk tenaga kesehatan, dan juga dikombinasikan dengan vaksin gotong royong.
Kombinasi voucher paket wisata dan vaksin gotong royong ini rinciannya adalah perusahaan peserta vaksin gotong royong berhak mendapatkan diskon atau voucher paket wisata untuk karyawannya. Selain itu, setiap orang yang telah divaksin dua kali berkesempatan membeli voucher paket wisata.
"Jadi ini dari segi supply dan demand sedang dimatangkan oleh pemerintah. Oleh karena itu, dibutuhkan masukan dari PHRI agar program ini bisa segera dioperasionalkan," katanya.
Menko Airlangga berharap PHRI melalui Rakernas ini bisa menghasilkan solusi yang dibutuhkan dari program-program yang ditawarkan pemerintah tersebut.
"Berbagai sektor sudah berhasil menyelesaikan program, tapi dari awal program yang terkait pariwisata perlu ada yang konkrit dan akuntabel. Oleh karena itu, PHRI bisa memberikan solusi dari yang tadi ditawarkan dan dimatangkan. Kalau bisa ini menjadi keputusan dari Rakernas sehingga pemerintah bisa segera menindaklanjuti," ungkap Menko Airlangga.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)