Pemerintah Tawarkan Investor Garap 1 Juta Ha Lahan di Papua untuk Swasembada Gula
Tujuannya untuk mendukung target swasembada gula di Tanah Air.
Tujuannya untuk mendukung target swasembada gula di Tanah Air.
Pemerintah Tawarkan Investor Garap 1 Juta Ha Lahan di Papua untuk Swasembada Gula
Pemerintah Tawarkan Investor Garap 1 Juta Ha Lahan di Papua
Pemerintah menyiapkan 1 juta hektare (ha) lahan di Papua bagi investor dalam dan luar negeri yang berminat membangun pabrik gula di Indonesia.
Tujuannya untuk mendukung target swasembada gula di Tanah Air.
- Pemerintah Target Kumpulkan Pendapatan Negara Rp2.802 Triliun pada 2024
- Anies Janji Lanjutkan Pembangunan Tol, Pemilik Tanah Dijadikan Investor
- Mahfud MD Dapat Curhatan Investor: Penegakan Hukum dan Birokrasi Rusak, Kalau Enggak Suap Enggak Jalan
- PBNU Ingatkan Pemerintah Investasi di Rempang Tak Boleh Korbankan Rakyat
“Kalau 1 juta hektare bisa banyak nanti perusahaan di sana, ya mungkin satu pabrik gula membutuhkan 20-40 hektare lahan dengan kapasitas 12.000 TCD,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (12/12).
Amran mengatakan pemerintah tidak membatasi jumlah investor dalam maupun luar negeri yang ingin membangun pabrik di Papua.
Mengingat untuk mencapai target swasembada gula, dibutuhkan 30 unit pabrik berkapasitas 12.000 TDC.
“Ya rencana swasembada. Kalau kita bangun mungkin 20-30 unit pabrik gula berkapasitas 12.000 TCD, itu baru bisa swasembada,” tutur dia seperti dilansir dari Antara.
Berdasarkan pengalamannya membangun 10 unit pabrik gula atas instruksi Presiden Jokowi, Amran menyebut investasi untuk membangun satu pabrik gula berkapasitas 12.000 TCD sekitar Rp2,5 triliun sampai Rp3 triliun. Proses tersebut pun membutuhkan waktu hingga 3 tahun.
Amran mengklaim sudah ada perusahaan yang mulai menanam bibit tebu di Papua.
Namun perjalanan Indonesia menuju swasembada gula masih panjang karena tebu merupakan tanaman tahunan yang bibitnya perlu dibudidayakan secara bertahap.
“Tebu ini kan tanaman tahunan yang harus kita ikuti tahapannya mulai dari KBN, KBP, KBI, KBD, sampai tebu giling karena bibit itu harus betul-betul murni dan bagus. Kalau kita gagal di bibit, gagal di tebu giling nantinya,”
ujar Amran.
Selain harus menyesuaikan iklim pertanian setempat, tahapan-tahapan penanaman bibit tebu sendiri membutuhkan waktu lebih dari 3 tahun.
Amran menjelaskan pabrik-pabrik gula di Papua nantinya diharapkan dibangun dengan teknologi modern. Sehingga bisa mendukung produktivitas gula yang dihasilkan.
“Seperti di India ada produksi sampai 150 ton per hektare, sementara kita rata-ratanya 60-70 ton secara nasional. Yang terpenting bagaimana kita mencari bibit unggul, yang bisa produksi minimal 100 ton per hektare,”
kata Amran.