Penataan Destinasi Wisata Labuan Bajo Diyakini Tetap Perhatikan Aspek Lingkungan
Kementerian PUPR terus melakukan pembangunan infrastruktur di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menjadi kawasan wisata premium. Pembangunan infrastruktur di DPSP Labuan Bajo dilaksanakan dengan tetap memperhatikan aspek konservasi lingkungan.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan pembangunan infrastruktur di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menjadi kawasan wisata premium. Pembangunan infrastruktur di DPSP Labuan Bajo dilaksanakan dengan tetap memperhatikan aspek konservasi lingkungan.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti mengungkapkan, bahwa pembangunan infrastruktur di DPSP Labuan Bajo memperhatikan aspek konservasi dan keberlanjutan sosial, budaya, masyarakat, ekologi dan ekonomi.
-
Bagaimana upaya pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk meningkatkan kinerja kepariwisataan? Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur berupaya untuk meningkatkan kinerja kepariwisataan pada berbagai lini, diantaranya pengembangan daya tarik wisata, penyusunan travel pattern, promosi pariwisata, pengembangan event daerah Tidak hanya itu, peningkatan kapasitas SDM berbagai sektor kepariwisataan mulai dari hotel, restaurant, desa wisata, daya tarik wisata, homestay, operator, hingga tour leader, berkolaborasi dengan pemangku kepentingan baik dari sektor pemerintah, swasta, akademisi, hingga media serta kegiatan kegiatan lain yang kiranya dapat meningkatkan kualitas dari kepariwisataan Jawa Timur mencakup atraksi, aksesbilitas, dan amenitas.
-
Bagaimana upaya pemerintah dalam mendorong penguatan peran dan fungsi PLUT-KUMKM di Wakatobi? Program re-design PLUT-KUMKM sendiri dilakukan dalam upaya mendorong penguatan peran dan fungsi serta peningkatan kualitas layanan PLUT-KUMKM dalam rangka peningkatan produktivitas, nilai tambah, kapasitas dan kualitas kerja, serta daya saing dan pemulihan usaha koperasi dan UMKM.
-
Bagaimana Pemprov Kaltim mendukung pengembangan pariwisata di Kabupaten Penajam Paser Utara? ”Kami sangat berterima kasih atas partisipasi dan kerja sama yang telah terjalin dalam rapat kerja bidang destinasi dan industri pariwisata ini,” ucap Makmur Marbun.
-
Bagaimana Desa Wisata Nusa mengembangkan pariwisata? Desa Wisata Nusa berada di Kabupaten Aceh Besar, Aceh bergerak dan mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat. Pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan penduduk sekitar, bahkan bisa menginap di rumah milik warga.
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Apa yang ditemukan mati di pantai Purworejo? Seekor ikan Hiu Tutul ditemukan mati terdampar di pantai selatan Munggangsari, Purworejo pada Rabu (16/8) siang.
"Apa yang kami bangun di DPSP Labuan Bajo tidak hanya berdasarkan perencanaan, tetapi kami sangat memperhatikan masalah lingkungan. Penataan di DPSP Labuan Bajo sesuai dengan peraturan dan kaidah yang berlaku. Ini merupakan usaha untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Labuan Bajo yang juga diharapkan dapat menjadi multiplier effect," ujar Diana pada Konferensi Pers Virtual Progres Pengembangan DPSP Labuan Bajo, ditulis Sabtu (19/2).
Salah satu kawasan di DPSP Labuan Bajo yang ditata adalah Pulau Rinca yang saat ini progresnya mencapai 37 persen. Penataan ini meliputi Dermaga Loh Buaya, yang merupakan peningkatan dermaga eksisting; Bangunan pengaman pantai yang sekaligus berfungsi sebagai jalan setapak untuk akses masuk dan keluar ke kawasan tersebut.
Lalu, Elevated Deck pada ruas eksisting, berfungsi sebagai jalan akses yang menghubungkan dermaga, pusat informasi serta penginapan ranger, guide dan peneliti, dirancang setinggi dua meter agar tidak mengganggu aktivitas komodo dan hewan lain yang melintas serta melindungi keselamatan pengunjung; Bangunan Pusat Informasi yang terintegrasi dengan elevated deck, kantor resort, guest house dan kafetaria serta; Bangunan penginapan untuk para ranger, pemandu wisata, dan peneliti, yang dilengkapi dengan pos penelitian dan pemantauan habitat komodo.
"Kami akan meminimalisasi persinggungan antara wisatawan dengan satwa sehingga para satwa tidak akan terganggu. Nantinya juga akan ada edukasi agar para wisatawan tetap nyaman dan aman selama berkunjung," ungkapnya.
Pada TA 2020-2022 terdapat 42 paket pekerjaan penataan DPSP Labuan Bajo yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR. Rinciannya, 5 paket Ditjen Sumber Daya Air, 10 paket Ditjen Bina Marga, 22 paket Ditjen Cipta Karya dan 5 paket Ditjen Perumahan. Penataan yang dilakukan Ditjen Cipta Karya di antaranya Penataan Puncak Waringin dengan progres 98 persen, Penataan Kawasan Batu Cermin progres 96,5 persen, Penataan Pantai Marina - Bukit Pramuka Zona 1 dan 2 progres 17,74 persen dan Penataan Pantai Marina - Bukit Pramuka Zona 3 dan 5 progres 11,3 persen.
Di samping pembangunan fasilitas penunjang pariwisata, Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya juga membangun infrastruktur permukiman seperti Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan progres 36,12 persen, Fasilitas Pengolahan Sampah Termal TPA Warloka dengan progres 44,4 persen. Di samping itu juga dibangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Wae Mese 2 x 50 liter/detik progresnya 7,27 persen dan pembangunan reservoir Pulau Rinca untuk menampung air dengan kapasitas 50 m3 dengan progres 99,12 persen.
Penataan kawasan DPSP Labuan Bajo yang dilakukan Kementerian PUPR diharapkan dapat meningkatkan produktivitas sektor pariwisata sehingga dapat mendatangkan devisa, membuka lapangan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal.
(mdk/azz)