Penerbitan obligasi bencana alam dibahas di pertemuan tahunan IMF-World Bank
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan saat ini pemerintah sedang mendalami skema penerbitan obligasi bencana atau Catastrophe Bonds (CAT Bond). Skema ini pun menjadi salah satu tema diskusi dalam pertemuan tahunan IMF-World Bank.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan saat ini pemerintah sedang mendalami skema penerbitan obligasi bencana atau Catastrophe Bonds (CAT Bond). Skema ini pun menjadi salah satu tema diskusi dalam pertemuan tahunan IMF-World Bank.
Dia mengatakan, beberapa negara Amerika Latin memberikan perhatian khusus pada obligasi bencana alam bahkan sudah akan menerbitkan jenis obligasi tersebut.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Kenapa Siti Purwanti meninggal? Diketahui bahwa mendiang Siti Purwanti telah lama menderita penyakit jantung dan gagal ginjal.
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Siapa Mutiara Baswedan? Mutiara Annisa Baswedan lahir pada 3 Juni 1997. Kini, gadis kecil dalam foto di atas pun sudah tumbuh dewasa. Menjadi anak pertama dan perempuan satu-satunya, Mutiara juga sangat dekat dengan sang ayah.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
"Saya tahu negara di Latin Amerika seperti Chile, Kolombia, Peru, Meksiko itu mereka bersama-sama untuk membuat bonds untuk menghadapi apa yang disebut kemungkinan probabilitas terjadinya gempa bumi," kata dia, dalam Konferensi Pers, di lokasi IMF-World Bank Annual Meeting, Bali, Senin (8/10).
"Sangat relevan sekali dengan kita, dan mereka baru melaunching tahun 2018 dibantu oleh bank dunia, dan itu akan meng-cover waktu sampai jangka waktu 2022," imbuhnya.
Selain negara-negara Amerika Latin tersebut, kata dia, Maroko pun memiliki asuransi khusus untuk melindungi UKM-nya dari potensi bencana alam.
"Saya tahu maroko memiliii asuransi terhadap UKM dan perumahan di dalam menghadapi potensi bencana alam seperti gempa bumi, sehingga hal ini bisa meng-cover bermacam-macam hal yang dihadapi oleh masyarakat," ujarnya.
Karena itu, menurut dia, dengan menilik kondisi Indonesia dengan potensi bencana alam yang cukup tinggi, ditambah dua gempa besar di Lombok dan Palu, serta Donggala, maka pemerintah berkomitmen untuk menyiapkan jenis obligasi khusus bencana alam.
"Saya ingin mempelajari hal itu, bagaimana caranya, karena indonesia kan negara yang sangat besar," tandas dia.
Baca juga:
SBY usul DPR minta BPK audit anggaran besar pertemuan IMF-World Bank
Kesibukan jurnalis berbagai dunia buat berita pertemuan IMF-World Bank di Bali
Menengok keberagaman Tanah Air di Paviliun Indonesia
Dihadiri 34.223 peserta, pertemuan IMF-World Bank Bali buka banyak peluang kerja sama
Luhut: Kita betul-betul hemat anggaran Rp 855,6 M untuk pertemuan IMF-World Bank