Pengamat sebut konsumsi MSG negara maju lebih tinggi dibanding Indonesia
"Jadi hal ini membuktikan dua negara maju tersebut tetap memiliki daya saing tinggi di pentas internasional. Tudingan MSG dapat merusak otak sangat keliru," kata Hardinsyah.
Dalam rangka menyambut hari Gizi Nasional yang akan jatuh pada 25 Januari 2017, Ajinomoto menggelar sosialisasi manfaat monosodium glutamate (MSG) bagi tubuh. Pada seminar ini, juga turut dijelaskan anggapan-anggapan keliru di tengah masyarakat Indonesia seputar dampak buruk konsumsi MSG alias penyedap rasa.
Menurut pengamat gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Hardinsyah, tudingan bahwa MSG merusak otak dapat disangkal lewat data-data konsumsi MSG sejumlah negara. Beberapa negara maju mengonsumsi MSG jauh lebih tinggi dari Indonesia, seperti Amerika Serikat mengonsumsi sekitar satu gram per orang per hari, Jepang dua gram per orang per hari, dan sementara Indonesia hanya 0,6 gram per orang per hari.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa Jakarta semakin macet? Kemacetan di Jakarta dari waktu ke waktu semakin parah. Hingga kini, macet menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah provinsi DKI.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Mengapa kemacetan di Jakarta meningkat? Syafrin juga menuturkan peringkat kemacetan DKI Jakarta mengalami kenaikan. Sebelumnya peringkat 46, kini menjadi peringkat 29.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
"Jadi hal ini membuktikan dua negara maju tersebut tetap memiliki daya saing tinggi di pentas internasional. Tudingan MSG dapat merusak otak sangat keliru," kata Hardinsyah dikutip dari Antara, Kamis (25/1).
Menurutnya, tidak ada penelitian yang membuktikan MSG dapat merusak otak. Sebaliknya, MSG menawarkan manfaat sebagai substitusi garam meja sehingga sangat ideal untuk penderita hipertensi.
"Selain itu, penggunaan MSG sangat bermanfaat bagi pasien lansia dengan menambahkan 0,5 gram MSG pada bubur nasi dan juga untuk penderita kekurangan cairan lambung yang notabene sangat selektif pola dietnya," ujar pria yang juga merupakan ketua umum Pergizi Pangan ini.
Sementara itu, PR Department Manager Ajinomoto Muhammad Fachrurozy mengatakan, mindset yang terbentuk di masyarakat kalau MSG bikin bodoh atau kerusakan otak adalah keliru. Selama tidak berlebihan, MSG tidak berdampak negatif bagi tubuh. Sama halnya dengan bumbu masakan atau bahan makanan lainnya.
Anggapan MSG yang notabene adalah zat utama dalam penyedap rasa atau vetsin semakin diperburuk ketika muncul istilah kekinian yakni generasi micin. Istilah ini merujuk pada kelakuan anak-anak masa kini yang melakukan hal-hal bodoh.
Baca juga:
2017, realisasi anggaran ESDM Rp 4,917 T atau 74,80 persen dari pagu
Pemerintah permudah impor bahan baku larangan terbatas, termasuk jagung hingga BBM
Setelah Sidrap, pemerintah kembali bangun 3 pembangkit tenaga angin
LIPI sebut tahun politik tak berpengaruh ke pasar modal
Menteri Yasonna ungkap kebijakan bebas visa gerus pendapatan PNBP lebih dari Rp 1 T