Pengusaha: Indonesia pasar empuk tumbuhnya bisnis waralaba
"Indonesia adalah pasar yang sangat empuk. Orang Indonesia itu suka beli. Kalau enggak beli malu. Kalau nawar sungkan."
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan lndustri (Kadin) lndonesia Bidang Perdagangan, Benny Soetrisno mengatakan, Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial bagi bertumbuhnya bisnis waralaba. Sebab, jumlah penduduk di Tanah Air cukup besar bila dibandingkan dengan negara tetangga.
"Ekonomi Indonesia cukup besar, dengan demografi yang 250 juta orang tentu merupakan pasar besar," ungkapnya dalam 'Indonesia's Biggest Business Expo 2017', di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (8/9).
-
Kapan Ririn Ekawati merayakan bisnis barunya? Bisnis baru ini adalah hadiah terbaik untuk Ririn yang baru saja berulang tahun.
-
Di mana Widodo merintis usaha kerajinan limbah kayu jati? Setelah pensiun tahun 1994, ia pindah ke Desa Tempurejo, Kabupaten Boyolali. Saat pensiun itulah Widodo merintis usaha kerajinan yang diolah dari limbah kayu jati.
-
Apa yang dirayakan Ririn Ekawati dalam acara peluncuran bisnis barunya? Bisnis baru ini adalah hadiah terbaik untuk Ririn yang baru saja berulang tahun.
-
Apa bisnis yang dirintis oleh Risma di Yogyakarta? Risma memulai usaha kecil-kecilan dari pre-order di rumah. Dari sinilah Risma mulai mengumpulkan modal sedikit demi sedikit hingga akhirnya memberanikan diri untuk membuka bisnis ramen.
-
Bagaimana Aqila berbisnis? Aqila tampaknya mengikuti kegiatan di sekolahnya yang mengajarkan siswa menjadi wirausahawan sejak dini.
-
Siapa yang merintis bisnis minuman sarang walet? Sebuah perusahaan ternama asal Bojonegoro berhasil menguasai pasar olahan sarang burung walet dalam bentuk minuman kemasan. Menariknya, cikal bakal minuman sarang burung walet pertama di Indonesia ini muncul dari pengalaman pribadi sang pemilik perusahaan.
Selain itu, kebiasaan orang Indonesia yang suka belanja juga menjadi potensi besar tumbuhnya bisnis waralaba. "Indonesia adalah pasar yang sangat empuk. Orang Indonesia itu suka beli. Kalau enggak beli malu. Kalau nawar sungkan," kata dia.
Dalam pandangannya, pertumbuhan bisnis waralaba dalam negeri akan memberi dampak positif pada pertumbuhan ekonomi dan mencetak entrepeneur atau pengusaha baru. Selanjutnya, hal ini akan menciptakan lapangan pekerjaan.
"Bisnis waralaba adalah semacam fast track menumbuhkan entrepreneur semakin banyak," ujarnya.
Karena itulah, industri waralaba dalam negeri harus terus didukung dan diperkuat. "Kalau punya keluarga yang mau berbisnis harus didukung. Kalau kita bisa dorong terus tentu sangat mendukung pertumbuhan ekonomi," pungkasnya.
Baca juga:
Nasib nahas 7-Eleven Indonesia, sudah tutup lalu terlilit utang
Utang menumpuk, 7-Eleven masih punya kesempatan berdamai
Supplier kecewa 7-Eleven tak transparan soal pembayaran utang
Tips sukses bisnis makanan dari pakar waralaba
Gerai ditutup, induk usaha 7-Eleven tak mampu bayar utang ratusan miliar