Pengusaha mainan lokal diminta urus SNI agar tak kalah dari produk impor
Wakil Ketua Asosiasi Importir dan Distributor Mainan Indonesia (AIMI) Bart Nureka mengajak para pelaku usaha mainan agar mendaftarkan produknya untuk mendapatkan Standar Nasional Indonesia atau SNI. Menurut dia akan ada banyak keuntungan yang diperoleh jika sebuah produk telah memperoleh sertifikat SNI.
Wakil Ketua Asosiasi Importir dan Distributor Mainan Indonesia (AIMI) Bart Nureka mengajak para pelaku usaha mainan agar mendaftarkan produknya untuk mendapatkan Standar Nasional Indonesia atau SNI.
Menurut dia akan ada banyak keuntungan yang diperoleh jika sebuah produk telah memperoleh sertifikat SNI. Salah satunya akan mendapatkan pasar yang sama dengan produk-produk dari luar.
"Untuk produsen lokal dengan ada ini (SNI) pasti dapat pasar. Mereka bisa meraup pasar yang sama dengan distributor yang lain," ungkapnya di D-Lab, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/11)
Selain itu, dengan mengantongi SNI, pelaku usaha akan dapat memasuki pasar yang lebih besar, semisal ritel. Sebab, menurut dia saat ini industri-industri ritel dalam negeri hanya menerima produk ber-SNI.
"Ketika ada pengusaha lokal yang punya produk dengan tunjuk (SNI), bisa masuk. Dengan SNI persaingan jadi lebih sehat," kata dia.
SNI juga bisa menjadi penjamin bahwa mainan yang diproduksi sungguh-sungguh berkualitas. "SNI ini akan menghambat pembuat mainan yang tidak berkualitas atau buat asal-asalan, dengan SNI otomatis terseleksi," ujarnya.
Dia juga mengatakan SNI tidak hanya diwajibkan bagi produk dalam negeri, melainkan juga untuk produk yang didatangkan dari luar negeri. "Ketika SNI dibuat pemerintah, kita pakai standar ISO 8124. Setiap barang mau masuk Indonesia dites di lab untuk dapat sertifikat," jelasnya.
Ada pun produk-produk impor tersebut diharuskan melewati barbagai macam tahapan tes untuk dapat dinyatakan laik masuk ke Indonesia. "Di sana akan dilihat klasifikasi produk. Usianya berapa, brand-nya kategori apa, elektronik atau tidak. Mainan tersebut sesuai dengan usia anak atau tidak. Apakah punya potensi bahaya, apa punya unsur-unsur kimia, apakah kalau jatuh pecah berbahaya, apa mudah terbakar," tegas dia.
"Setelah lolos tes baru ada sertifikat. Kalau tidak lolos salah satu (kriteria), tidak akan dapat sertifikat," tandasnya.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Produk apa saja yang diekspor dari Sulawesi Selatan? Sebanyak 49,96 ribu ton dengan nilai US$ 98,33 juta ini melibatkan 82 eksportir, 36 komoditas/produk dan 34 negara tujuan ekspor.
-
Apa saja produk pertanian Indonesia yang diekspor ke Timor Leste? Produk pertanian Indonesia yang diekspor ke Timor Leste diantaranya gandum, kedelai, kacang hijau, tomat, jeruk, gula, susu, pakan, dan produk unggas.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Mengapa perusahaan kelapa sawit PT Astra Agro Lestari Tbk mengekspor produknya? Selain untuk kebutuhan dalam negeri, hasil produk minyak olahan sawit diekspor ke Tiongkok, Bangladesh, Pakistan, Malaysia, Filipina, dan Korea Selatan.
Baca juga:
Badan Standarisasi Nasional launching SNI Corner di UNS
Wapres JK dorong pengusaha UKM ciptakan produk berstandardisasi
Kekagetan Jokowi lebih dari setengah produk beredar di RI tak SNI
DPR dorong agar semua pelumas wajib SNI, termasuk merek luar
Genjot daya saing, KKP dorong produk perikanan kantongi SNI
Produk tak SNI, dari ban dalam motor hingga selang kompor gas
Kemendag: Produk tak sesuai ketentuan paling banyak dari China