Pengusaha: Proyek 35.000 MW tak secepat harapan Presiden Jokowi
APLSI mengkritik PLN memasukkan proyek pembangkit Lombok ke dalam target 35.000 MW.
Pengusaha listrik swasta nasional yang tergabung dalam Asosiasi Produsen Listrik Swasta (APLSI) mengungkapkan jika realisasi proyek pembangkit 35.000 MW tidak secepat harapan Presiden Joko Widodo. Maka APLSI mengkritik langkah Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang memasukkan Mobile Power Plant (MPP) Jeranjang berkapasitas 25 MW ke dalam proyek 35.000 MW.
Ketua Harian APLSI, Arthur Simatupang, mengatakan MPP tidak laik dimasukan ke dalam proyek tersebut sebab pembangkit tersebut tidak permanen atau hanya solusi jangka pendek mengatasi kekurangan pasokan listrik di suatu wilayah.
"Kita sesalkan sebab MPP ini kan mobile. Nanti bisa dicabut dan dipindah ke tempat lain. Tidak permanen untuk memasok listrik di suatu wilayah. Ini solusi jangka pendek atau temporary power," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (1/8).
Masuknya MPP ini, menurutnya, muncul kesan bahwa proyek 35.000 MW berlangsung lancar. Padahal, proyek ini tidak berjalan dengan cepat sebagaimana diharapkan oleh Presiden Jokowi.
Dia berharap PLN memfokuskan diri membantu pembangkit listrik swasta (independent power producer/IPP) yang tengah menghadapi banyak kesulitan dalam memulai dan menyelesaikan berbagai proyek pembangkit.
"Sebenarnya PLN tidak usah terlalu repot-repot memikul beban ini sendirian. Dia cukup berkonsentrasi membangun jaringan distribusi dan melakukan asistensi ke IPP-nya, yang memang menghadapi banyak kendala di lapangan mulai dari pengadaan lahan, perizinan dan sebagainya," pungkas Arthur.
Sebelumnya, PLN resmi mengoperasikan satu unit mesin Mobile Power Plant (MPP) berkapasitas 25 MW di Desa Taman Ayu, Kabupaten Lombok Barat. MPP Jeranjang direncanakan berkapasitas 2x25 MW. Pembangkit ini merupakan pembangkit kedua dari program 35.000 MW yang telah berhasil beroperasikan.
Baca juga:
PLN operasikan pembangkit kedua program 35.000 MW di Lombok
Atasi krisis listrik, Kalteng butuh dana Rp 2 T hingga 2021
Bos PLN menolak cap pembangkang dari Menteri Sudirman
Bos PLN akui cari keuntungan biar bisa bangun proyek 35.000 MW
Jokowi: Proyek 35 ribu MW untuk daerah yang kekurangan listrik
Jokowi minta swasta diprioritaskan bangun proyek listrik mangkrak
Jokowi: Banyak yang bilang mustahil 35.000 MW dibangun dalam 5 tahun
-
Bagaimana PLN dan ACWA Power akan membangun proyek ini? Kesepakatan ketiga perusahaan ini akan berlangsung pada business matching di flagship event KTT ASEAN ke-43 yaitu ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang berlangsung pada 5 - 6 September 2023. Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
-
Mengapa PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia berkolaborasi membangun proyek ini? Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
-
Apa yang akan dihasilkan dari proyek kolaborasi PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia? Proyek ini akan menghasilkan hidrogen yang berfungsi sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
-
Kapan PLN mulai mendukung ekosistem kendaraan listrik? PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang berkembang pesat di Indonesia.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi ke kendaraan listrik? PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan.
-
Apa yang dimaksud dengan energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.