Penjelasan PLN Soal Tagihan Listrik Pemilik Bengkel di Malang Naik Hingga Rp19 Juta
Seorang pemilik bengkel asal Desa Bedali, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang bernama Teguh Wuryanto (56) kaget ketika mengetahui tagihan listriknya melesat hingga Rp20,158 juta. Padahal sebelumnya, pihaknya hanya membayar sekitar Rp1,2 juta saja per bulan nya untuk kebutuhan listrik.
Pelanggan PLN ramai-ramai mengadu soal lonjakan tagihan listrik yang dinilai tidak wajar. Tidak cuma dari kalangan rumah tangga, pebisnis pun mengalami hal yang serupa, bahkan lebih parah.
Seorang pemilik bengkel asal Desa Bedali, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang bernama Teguh Wuryanto (56) kaget ketika mengetahui tagihan listriknya melesat hingga Rp20,158 juta. Padahal sebelumnya, pihaknya hanya membayar sekitar Rp1,2 juta saja per bulan nya untuk kebutuhan listrik.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi ke kendaraan listrik? PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan.
-
Apa yang menjadi pemicu semangat Jakarta Electric PLN untuk bangkit? Ketertinggalan menjadi sesuatu yang memacu semangat. Hal inilah yang berhasil dibuktikan oleh Jakarta Electric PLN yang berhasil comeback atas Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi energi di Indonesia? Dalam 2 tahun terakhir, PLN telah menjalankan berbagai upaya transisi energi. Di antaranya adalah membatalkan rencana pembangunan 13,3 Gigawatt (GW) pembangkit batubara, mengganti 1,1 GW pembangkit batubara dengan EBT, serta menetapkan 51,6% penambahan pembangkit berbasis EBT.
-
Apa yang dibangun oleh PLN di IKN Nusantara? PT PLN (Persero) siap memenuhi kebutuhan listrik hijau di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 Megawatt (MW).
-
Mengapa PLN membangun PLTS di IKN Nusantara? Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan PLTS ini menunjukkan keseriusan pemerintah melalui PLN dalam menyiapkan sistem kelistrikan yang andal dan berbasis pada energi ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan listrik di IKN Nusantara. Hal ini selaras dengan pembangunan IKN sebagai forest city yang hijau dan ramah lingkungan.
-
Apa yang akan dilakukan PLN di Bursa Karbon Indonesia? Pasalnya, PT PLN (Persero) akan segera melantai ke bursa karbon Indonesia. Dengan potensi yang dimiliki, PLN akan menjadi trader terbesar di bursa karbon Indonesia dengan membuka setara hampir 1 juta ton CO2. Hal ini merupakan bagian langkah PLN mendukung pemerintah dalam penurunan emisi dan mengakselerasi transisi energi.
Menanggapi hal itu, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bobo Saril, menyatakan lonjakan tagihan disebabkan oleh kapasitor atau alat penyimpanan energi pemilik rusak.
"Alat ngelas itu kejut-kejutan, dia punya kapasitor, nah alatnya rusak. Dia tidak sadar rusak," ujar Bob dalam diskusi daring, Kamis (11/6).
Lebih lanjut, Bob bilang bahwa Teguh tetap harus membayar total yang ditagihkan kepadanya. PLN juga memberi keringanan untuk mencicil tagihan tersebut.
"Pemilik sendiri sudah klarifikasi, walaupun begitu, tetap kita berikan solusi, tetap harus bayar kita kasih cicilan karena hidup ini harus jalan terus," jelas Bob.
PLN Buka Skema Pembayaran Kekurangan Tagihan Listrik Imbas Corona Dicicil 3 Bulan
SEVP Bisnis dan Pelayanan Pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Yuddy Setyo Wicaksono, menjelaskan tagihan listrik pada Mei dan Juni tidak lagi menggunakan rata-rata pemakaian 3 bulan. PLN akan menghitung langsung dengan membaca meter kwh pemakaian pelanggan.
"Sehingga proses hitung langsung pada meternya," kata Yuddy dalam Dialog Bisnis bertajuk 'Tagihan Listrik Naik Selama Pandemi? Yuk Tanya PLN' di akun YouTube PLN, Jakarta, Senin (8/6).
Lewat cara ini diingatkan tagihan listrik diperkirakan akan kembali naik. Sebab, pelanggan harus membayarkan kekurangan tagihan listrik bulan-bulan sebelumnya yang dihitung secara rata-rata 3 bulan pemakaian.
Lalu, jika terdapat kekurangan penagihan, akan diakumulasi pada tagihan bulan Juli. Meski begitu, PLN memberikan kebijakan sisa kekurangan tagihan tersebut bisa diangsur selama 3 bulan.
Sisa tagihan ini nantinya akan dibebankan pada tagihan bulan Juli, Agustus dan September. Adapun persentasenya pelanggan membayarkan kekurangan tagihan yakni 40 persen di bulan Juli.
"Tagihan kekurangan yang 40 persen dibayar mulai bulan Juli," kata dia.
Bagi pelanggan ingin mengetahui akan mendapatkan penagihan tambahan atau tidak, bisa langsung menghubungi kontak center PLN di nomor 123 atau posko pengaduan PLN. Selain itu, pelanggan bisa menggunakan situs website milik PLN atau aplikasi mobile PLN untuk melakukan pengecekan.
"Pelanggan bisa cek pemakaian listrik di kami lewat website PLN dan bisa juga download dan akan muncul meter pemakaiannya," kata Yuddy.
Yuddy menjelaskan kenaikan tarif listrik hanya dialami 4,3 juta pelanggan pascabayar PLN. "Kami punya data di bulan Mei total kenaikan ada 4,3 juta pelanggan," kata Yuddy.
Pelanggan yang mengalami kenaikan tagihan listrik tersebut hanya sekitar 10 persen dari jumlah total pelanggan pascabayar yakni 34,5 juta pelanggan. Dari 4,3 juta pelanggan itu juga mengalami kenaikan tagihan berbeda-beda.
Setidaknya ada 2,4 juta pelanggan mengalami kenaikan tagihan listrik sebesar 20 persen sampai 50 persen. Sementara itu, pelanggan yang mengalami kenaikan di atas 50 persen hanya 6 persen dari 4,3 juta pelanggan. "Yang (mengalami kenaikan tagihan) di atas itu kecil," sambung Yuddy.
Dia menambahkan, kenaikan konsumsi listrik rumah tangga sebelum pandemi dan saat pandemi hanya 1,8 persen dari penggunaan biasanya. Hal ini bermakna selain terjadi kenaikan konsumsi listrik pada pelanggan rumah tangga, ada juga pelanggan PLN yang mengalami penurunan tagihan selama masa pandemi Covid-19.
"Jadi yang mengalami (kenaikan tagihan listrik) itu hanya di pelanggan pascabayar," kata Yuddy mengakhiri.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)