Penjualan Krakatau Steel tertolong pasar dalam negeri
Hal ini diyakini karena tumbuhnya pembangunan di sektor infrastruktur.
Meski harga baja di pasar global anjlok sejak 2013 lalu, PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) mengaku mendapat kompensasi dari meningkatnya permintaan baja dari pasar dalam negeri. Hal ini diyakini karena tumbuhnya pembangunan di sektor infrastruktur.
Presiden Direktur KRAS Irvan K Hakim mengatakan, tahun ini, prospek harga baja di pasar global diproyeksi masih belum berubah dari tahun lalu. Maka dari itu, perseroan tetap mengharapkan kontribusi penjualan dari pasar lokal.
"Kalau di global permintaan baja itu over supply, tapi di dalam negeri, itu sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, itu permintaan baja meningkat," jelas Irvan di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Kamis (27/3).
Irvan memaparkan, kenaikan permintaan baja dalam negeri berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini. "Rumus umum itu adalah 1,4 kali dikalikan dengan GDP. Jadi kalau GDP-nya 6 persen dikali 1,4, itulah kira-kira kenaikan permintaan baja di dalam negeri. Sekitar 8 persen (kenaikan permintaan)," papar Irvan.
Kenaikan permintaan baja terutama terjadi di sektor-sektor infrastruktur. "Kalau kenaikan permintaan baja itu kan macam-macam ya, kalau infrastruktur berjalan, kemudian pembangunan jalan tol berjalan, pembangunan industri berjalan, tentu permintaan meningkat," tutup Irvan.
Baca juga:
Merugi USD 13,99 juta, Krakatau Steel tak bagikan dividen
Krakatau Steel tak lagi andalkan baja sebagai sumber penghasilan
Krakatau Steel genjot produksi meski harga baja turun
Pendapatan Krakatau Steel anjlok USD 820 juta di 2013
Presiden SBY resmikan pabrik baja Krakatau Posco
-
Apa yang menjadi fokus utama Menko Perekonomian dalam pengembangan industri hijau di Indonesia? Dalam pengembangan industri hijau di Indonesia, pemerintah mendorong berbagai program seperti pemanfaatan EBTKE, penerapan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, dan lain sebagainya. Termasuk mendorong kebijakan hilirisasi yang arahnya sejalan dengan tren pengembangan industri hijau tersebut.
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Mengapa pembangunan IKN penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia? “Ibu Kota Nusantara diharapkan menjadi penggerak ekonomi Indonesia di masa depan, mendukung transformasi ekonomi nasional menuju visi Indonesia Emas 2045,” jelas Teni dalam sebuah sosialisasi.
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Bagaimana PT Astra Agro Lestari Tbk mengembangkan industri perkebunan di Indonesia? Astra Agro Lestari Tbk (Perseroan) mulai mengembangkan industri perkebunan di Indonesia sejak lebih dari 30 tahun yang lalu.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.