Penumpang Pesawat Citilink Meningkat 17 Persen di Awal Tahun 2024
capaian di Januari-Februari 2024 ini jadi penanda baik untuk ke depannya. Dia berharap peningkatan okupansi juga terjadi pada Maret 2024 ini.
Capaian menjadi sinyal membaiknya kondisi industri penerbangan nasional. Dia optimistis capaian positif bisa dicatatkan sepanjang tahun 2024.
Penumpang Pesawat Citilink Meningkat 17 Persen di Awal Tahun 2024
Penumpang Pesawat Citilink Meningkat 17 Persen di Awal Tahun 2024
- Kabar Gembira, Harga Tiket Pesawat Turun Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2025
- Menhub Budi Beberkan 4 Cara Turunkan Harga Tiket Pesawat Dalam Negeri, Mayoritas soal Pajak dan Avtur
- Hari Ini, Citilink Maskapai Pertama Mendarat di Bandara Dhoho Kediri
- Antisipasi Lonjakan Pemudik Lebaran, Sejumlah Maskapai di Adi Soemarmo Tambah Jam Operasional
Direktur Utama Citilink, Dewa Kadek Rai mencatat adanya peningkatan keterisian atau okupansi pesawat dalam 2 bulan awal tahun ini. Tercatat, ada peningkatan hingga 17 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
Dewa mengatakan, capaian menjadi sinyal membaiknya kondisi industri penerbangan nasional. Dia optimistis capaian positif bisa dicatatkan sepanjang tahun 2024.
"Bahwa optimisme kita di tahun 2024 ini baik, dari sisi Citilink sendiri, kita mengalami peningkatan tingkat isian pesawat kita kurang lebih antara 16-17 persen dibandingkan tahun lalu," ucap Dewa dalam Diskusi Forwahub: Potensi Penumpang Udara 2024, di Kantor Kemenhub, Jakarta, Kamis (7/3).
Dia menyebut, capaian di Januari-Februari 2024 ini jadi penanda baik untuk ke depannya. Dia berharap peningkatan okupansi juga terjadi pada Maret 2024 ini.
Lebih lagi, ada momen Ramadan dan Idulfitri. Hal ini sejalan dengan pola peningkatan perjalanan yang dilakukan oleh masyarakat, seperti mudik Lebaran.
"Jadi itu menandakan bahwa recovery dari trafik maupun airlines secara umumnya sudah mulai kelihatan, sejak Januari, Februari dan kita harapkan di bulan Maret yang notabene setiap tahun, ini peluang peak season. tahun ini," harapnya.
Guna mendukung proses peningkatan kinerja itu, Dewa tak menutup kemungkinan adanya penambahan pesawat yang beroperasi.
Namun, dia menekankan tak akan menambah armada baru. Melainkan memperbaiki armada yang grounding sejak pandemi Covid-19.
"Citilink kita berusaha keras untuk merestorasi pesawat kita yang kurang lebih 2,5 tahun nongkrong di darat, sehingga kita sebenarnya tidak ada penambahan baru terhadap pesawat, tapi kemudian usaha-usaha yang dilakukan adalah menghidupkan pesawat itu," tutupnya.