Penyebab Turunnya Saham Telkom Awal Tahun Ini
Telkom sebenarnya bisa memanfaatkan pernyataan Erick Thohir mencari sumber pendapatan baru, baik yang berkaitan dengan teknologi dan telekomunikasi maupun di luar itu.
Saham perusahaan Telkom (TLKM) bergerak melemah sejak awal hingga pertengahan pekan ini. Saham perusahaan tercatat di level Rp3.650 pada Jumat (21/2) pekan lalu dan turun ke level Rp3.470 di perdagangan har ini. Saham Telkom melemah terseret Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah karena faktor tekanan ekonomi global.
Analis Pasar Modal, Reza Priyambada mengatakan, penurunan saham Telkom tak ada kaitannya dengan pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir yang mengancam menutup Telkom.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Apa penyebab naik turunnya harga saham? Prinsip Ekonomi Dasar: Hubungan antara Penawaran dan Permintaan Saat banyak orang mencari suatu barang, stoknya akan terbatas sehingga harganya cenderung akan naik.
-
Siapa yang merencanakan aksi teror di Bursa Efek Singapura? Pendalaman itu dibenarkan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar bahwa YLK memang hendak merencanakan aksi teror ini pada 2015 silam.
-
Bagaimana UBS Sekuritas Indonesia menentukan target harga saham BBRI? "Target harga kami mengasumsikan tingkat bebas risiko sebesar 7,25% (tidak berubah), tanggal batas akhir September 2024 (mulai Maret 2024), RoE berkelanjutan sebesar 20,5% (tidak berubah), dan pertumbuhan berkelanjutan sebesar 9% (tidak berubah). Pada target harga kami, saham akan diperdagangkan pada 3,0x PB 2024," jelas PT UBS Sekuritas Indonesia.
"Bursa saham trennya memang turun, Telkom sebagai salah satu perusahaan big capital pasti akan terkena dampak dari tekanan jual," kata Reza dihubungi merdeka.com beberapa waktu lalu.
Bahkan kata Reza, Telkom sebenarnya bisa memanfaatkan pernyataan Erick Thohir mencari sumber pendapatan baru, baik yang berkaitan dengan teknologi dan telekomunikasi maupun di luar itu.
"Kebetulan pas market turun itulah keluar statement Pak Erick. Jadi seolah-olah pelaku pasar mengasumsikan penurunan karena omongan beliau. Padahal enggak seperti itu," kata Reza.
Pengamat pasar modal dan CEO Teman Trader Luke Syamlan mengatakan, bursa Indonesia masih meradang dipacu berbagai hal seperti kondisi ekonomi global karena isu virus corona, isu krisis likuditas, terakhir kemarin investor asing cabut dananya di pasar sekitar Rp1,75 triliun. "Itu yang bikin index rontok dan bikin saham-saham blue chips seperti Telkom ikut terjengkang. Jadi, tak ada itu karena statement Menteri BUMN bikin sentimen negatif bagi Telkom," jelasnya.
Semua Sektor Terkoreksi
Diungkapkannya, selama perdagangan kemarin semua sektor terkoreksi tanpa terkecuali. Saham-saham yang menjadi penggerak IHSG sekitar 90 persen mengalami penurunan. Bahkan saham milik 4 bank besar seperti bank Mandiri, Bank BRI, dan Bank BCA juga mengalami tekanan jual yang drastis. Be
Berdasarkan catatan, IHSG mengalami penurunan year to date hingga 12,1 persen dan rata-rata penurunan saham operator telekomunikasi mencapai 21,5 persen. Telkom sendiri tercatat harga sahamnya turun year to date 11,3 persen.
"Penurunan harga saham TLKM dari awal tahun hingga saat ini tidak setajam penurunan rata-rata operator telekomunikasi atau industrinya. Hal ini mengingat fundamental Telkom dipandang cukup kuat, utamanya didukung IndiHome dengan pertumbuhan pelanggan yang signifikan," tambah Luke.
VP Corporate Communication Telkom Arif Prabowo mengatakan, pekan ini saham-saham operator telekomunikasi memang tengah turun karena kondisi makro ekonomi, tak terkecuali saham Telkom.
"Hal ini bisa kita lihat dari IHSG di BEI yang memang sedang mengalami penurunan cukup tajam," katanya.
Dalam catatan RTI, lima saham berkapitalisasi besar (big cap) paling aktif ditransaksikan saat indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun 149,54 poin (2,62 persen) ke level 5.539,38 pada perdagangan sesi pertama Kamis (27/2). Namun, dalam waktu bersamaan, saham-saham big cap juga melemah.
(mdk/idr)