Perang diskon agar dicap perusahaan ritel paling murah
Sebagian besar pelaku usaha ritel mengeluarkan promo sebuah produk saban bulan.
Tingginya tingkat konsumsi penduduk Indonesia membuat sejumlah perusahaan ritel tumbuh pesat. Salah satunya adalah Hypermart yang merupakan bagian dari PT Matahari Putra Prima.
Direktur Operasional Foodmart, Emi Nuel menuturkan, perusahaan ritel rajin menggelar diskon untuk menarik perhatian konsumen. Sejumlah pelaku usaha ritel acap kali melempar pelbagai penawaran menarik. Dia menjamin, perang diskon tidak membuat harga menjadi jatuh.
-
Kapan Pasar Weleri diresmikan? Sejatinya gedung itu telah diresmikan pada Desember 2023.
-
Kapan Pasar Dondong ramai pengunjung? Suami dari Ibu Martini mengatakan kalau Pasar Dondong ramai pada musim-musim tertentu. Dulu pasar itu bisa ramai sampai jam 9 pagi. Tapi sekarang jam 7 pagi pasar itu sudah sepi.
-
Kapan Pasar Pakelan ramai? Pasar itu sendiri hanya ada dua kali setiap lima hari, yaitu setiap hari pasaran wage dan legi. Pasar itu biasanya ramai jam 6-7 pagi.
-
Kapan Pasar Bubrah muncul? Menurut cerita rakyat, pasar ini hanya muncul pada waktu-waktu tertentu dan hanya bisa dilihat oleh orang-orang tertentu yang memiliki kemampuan spiritual.
-
Di mana Pasar Pakelan berada? Di Desa Sidorejo, terdapat sebuah pasar tradisional yang letaknya terpencil bernama Pasar Pakelan. Lokasinya berada di pinggiran desa.
"Kalau soal harga, secara keseluruhan pasti harus kompetitif," ungkap Emi saat media visit ke Kantor merdeka.com, Tebet, jakarta Selatan, Selasa (29/9).
Fenomena perang diskon secara tidak langsung memiliki tujuan menanamkan pandangan 'paling murah' di mata masyarakat. "Jadi persepsi yang dibangun. Perang diskon itu memang agar mendapat persepsi bahwa kita (perusahaan ritel) yang paling murah," tuturnya.
Namun, dia menampik anggapan diskon hanya diberikan untuk produk paling murah. "Bukan berarti paling murah 24 jam. Itu mah bisa bangkrut. Jadi misalnya ada barang-barang dari kompetitor lain yang dipromo, nah itu kita usahakan minimal harus terjangkau tapi bukan termurah," jelasnya.
Emi mengakui, sebagian besar pelaku usaha ritel mengeluarkan promo sebuah produk saban bulan. "Secara umum hipermarket itu seperti Giant, Carrefour bisnis ini disebut discount store yang terbukti pada very heavy campaign di koran. Jadi pasti ada saja beberapa item yang akan didiskon kemudian dipasang di koran," jelas Emi.
Dia menambahkan, diskon tidak selalu jadi jaminan untuk menjaring konsumen dan memenangkan persaingan dengan kompetitornya. Perusahaan ritel harus memahami bahwa konsumen menginginkan kenyamanan dalam berbelanja, tidak semata-mata tergiur diskon dan harga murah.
"Kita ingin kampanye dengan berbeda. Dari segi kenyamanan, luxurious maupun lighting di dalam toko. Contohnya toilet. Toko kalau bagus tapi toiletnya kotor kan jadi bikin malas konsumen berbelanja. Itulah mengapa kami sediakan toilet di tiap toko. Jadi tempat berbelanja yang sekalian ada fasilitas umumnya," ucapnya.
Strategi lain yang bisa digunakan untuk memenangkan persaingan antar ritel adalah mendekatkan diri dengan konsumen.
"Seperti produk kami Foodmart Gourme yang menyasar segmentasi kelas atas. Karena untuk orang kaya tidak mengejar Hypermart dan Carefour tetapi lebih kepada keterjangkauan. Misal lebih dekat dan mendapatkan barang dengan kualitas yang diinginkan," katanya.
Director of Corporate Communication PT Matahari Putra Prima Danny Kojongian menambahkan, fasilitas yang disediakan pada Hypermart merupakan implikasi atau terjemahan dari permintaan konsumen.
"Kita kumpulkan, dipelajari itulah yang kemudian diterjemahkan layout format dari Hypermarket dan Foodmart. Ini input-input dari konsumen dan statistik dari konsumen," tandasnya.
(mdk/noe)