Percepat Investasi, Jokowi Tak Mau Proses Perizinan Masih Berbulan-bulan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan investasi menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun dirinya memperingati bahwa harus berhati-hati juga tentang investasi karena saat ini menjadi rebutan bagi semua negara.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan investasi menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun dirinya memperingati bahwa harus berhati-hati juga tentang investasi karena saat ini menjadi rebutan bagi semua negara.
"Hati-hati yang namanya investasi itu sekarang ini menjadi rebutan bagi semua negara. Dalam situasi yang sangat sulit ini, investasi menjadi kunci, ekspor menjadi kunci, kita semuanya harus tahu mengenai ini. Sehingga terus saya sampaikan, agar investasi ini menjadi perhatian kita semuanya. Jangan lagi yang namanya izin masih berbulan-bulan," ujar Jokowi dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) se-Indonesia," Selasa (17/1).
-
Mengapa Presiden Jokowi mengajak investor Tiongkok untuk berinvestasi di Indonesia? Mengingat sejumlah indikator ekonomi di Indonesia menunjukkan capaian positif, antara lain pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, neraca dagang yang surplus 41 bulan berturut-turut, Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, dan bonus demografi.
-
Mengapa Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi? Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi masa depan seperti transisi energi dan juga ekonomi digital.
-
Mengapa Jokowi menekankan pentingnya investasi sekarang untuk IKN? Jadi kalau mau investasi, sekali lagi, sekarang," tegasnya.
-
Apa yang dimaksud Jokowi dengan 'Membeli Masa Depan' ketika berbicara tentang investasi di IKN? "Investasi di IKN Nusantara ini adalah membeli masa depan," ujar Jokowi di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/6).
-
Kenapa Presiden Jokowi ingin menerapkan skema investasi 'family office' di Indonesia? Pemerintah memproyeksikan investasi dari pengelolaan dana berbasis keluarga atau family office yang bisa ditarik ke Indonesia mencapai USD500 miliar dalam beberapa tahun ke depan.
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
Jokowi menjelaskan ada dua masalah besar yang dihadapi di daerah, yang pertama mengenai tata ruang. Tata ruang menjadi problem besar pada investasi Indonesia. Oleh karena itu dirinya meminta kepada Ketua DPRD dan Pemda supaya masalah ini segera diselesaikan.
"Yang kedua, urusan investasi ini adalah masalah, kalau dulu namanya IMB, sekarang namanya PPG Persetujuan Bangunan Gedung. Namanya juga gonta-ganti dan ini yang ruwet kita. Nama itu dua kata itu cukuplah, izin gedung gitulah," jelas dia.
Dua hal ini menurut Jokowi harus segera diselesaikan dengan cepat. Dirinya pun minta kepada gubernur, bupati, wali kota, DPRD segera selesaikan yang belum, jangan ditunda-tunda.
"Karena kita tahu investasi yang ada di negara kita saat ini sudah 53 persen itu berada di luar Jawa, ini bagus sekali, pemerataan terjadi. Karena telah dibangun infrastruktur yang banyak di luar Jawa, sehingga investasi itu menuju ke luar Jawa sangat bagus untuk pemerataan kita," tandasnya
"Jadi di tahun 2022, 53 persen investasi sudah berada di luar Jawa. Dari target Rp1.200 triliun investasi kita 2022 tercapai, yaitu Rp1.270 triliun di 2022 ini juga sangat bagus, karena bisa menciptakan lapangan kerja 1,3 juta, 1,3 juta. Sehingga sekali lagi, investasi menjadi kunci pertumbuhan ekonomi kita," tambahnya.
Baca juga:
Pasca Bentrokan PT GNI, Menperin Minta Karyawan Jaga Situasi Tetap Kondusif
Jokowi: Target Investasi 2022 Tercapai, Tembus Rp1.207 Triliun
Hadapi Pelemahan Ekonomi Global, Jokowi Harap Ekspor & Investasi RI Tetap Positif
Hadiah Nonton Piala Dunia, Erick Thohir Bawa Komitmen Investasi Rp1,2 T dari Qatar
Pembangunan Ibu Kota Baru Butuh Investasi Rp466 Triliun, Buat Apa Saja?
Kabar Terbaru Investasi Baterai Kendaraan Listrik Perusahaan Korea, China & Inggris