Perjalanan Panjang Shell Masuk ke Indonesia, dari Kejayaannya hingga Dikabarkan Bakal Tutup SPBU
Perusahaan multinasional asal Belanda ini dikabarkan akan menutup operasinya di sektor ritel bahan bakar di Indonesia.
Baru-baru ini, kabar kurang menyenangkan datang dari Shell Indonesia. Perusahaan multinasional asal Belanda ini dikabarkan akan menutup operasinya di sektor ritel bahan bakar di Indonesia.
Informasi mengenai potensi penutupan ini diungkapkan oleh Ketua Komite Investasi Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Aspermigas), Moshe Rizal.
-
Bagaimana Pertamina dan Kemendag melakukan penyegelan SPBU? Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan didampingi Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo melakukan penyegelan dispenser SPBU 34.41345 Jalan Tol Jakarta – Cikampek (Japek) Rest Area KM 42, Wanasari, Telukjambe Barat, Karawang, Jawa Barat.
-
Mengapa Pertamina melakukan peninjauan ke kilang dan SPBU? Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan Pertamina mulai dari unit produksi hingga distribusinya siap untuk merespon kebutuhan mudik Nataru.
-
Kenapa Pertamina Patra Niaga menambah stok di SPBU dan agen LPG? Di seluruh lembaga penyalur baik SPBU dan Agen LPG, stok juga ditambah 2-3 hari dari normal untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi masyarakat.
-
Apa tindakan tegas yang diberikan Pertamina Patra Niaga kepada SPBU nakal? “Kepada SPBU yang melakukan kecurangan telah kami beri sanksi tegas agar kejadian ini tidak terulang lagi," kata Irto.
-
Apa yang dilakukan Pertamina di Lapangan Sukowati? Setelah sebelumnya sukses melakukan injeksi perdana CO2 di Lapangan Jatibarang, PT Pertamina (Persero) kembali mengimplementasikan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di lapangan lainnya yaitu di Lapangan Pertamina EP Sukowati Bojonegoro, Jawa Timur.
-
Kapan Pertamina memulai program SEB? Sekolah Energi Berdikari (SEB) yang diinisiasi Pertamina sejak Juni 2023 telah berhasil memberikan edukasi kepada 4.685 siswa untuk mengenal energi bersih.
Ia menyatakan persaingan di sektor ini semakin sulit, terutama bagi perusahaan asing, karena dominasi kuat yang dimiliki oleh Pertamina, perusahaan minyak dan gas milik negara.
Menurut Moshe, posisi Shell dalam bisnis ritel bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia menjadi kurang kompetitif. Selain itu, Shell secara global tampaknya sedang mengalihkan fokus bisnisnya dari sektor hilir ke sektor hulu.
"Mayoritas pasar SPBU dikuasai Pertamina. Saya tidak heran kalau Shell kesulitan berkembang. Kompetisi di sini sangat berat," ungkap Moshe, seperti dikutip dari Liputan6.com.
Jejak Sejarah Shell di Indonesia
Mengutip dari laman resmi Shell Indonesia, Royal Dutch Shell plc, yang didirikan pada tahun 1890 di Den Haag, memiliki sejarah panjang di Indonesia, yang bahkan dimulai sebelum pendirian resminya. Sejarah ini bermula pada tahun 1884 ketika Aeilko Jans Zijlker, seorang warga negara Belanda, menemukan sumber minyak di Sumatra.
- Ramai Kabar Shell Mau Tutup SPBU, Bahlil: Insya Allah Baik-Baik Saja
- Menelusuri Asal Mula SPBU Shell, Dimulai dari Penemuan Minyak di Sumatra hingga Akhirnya Mendunia
- Ramai Kabar SPBU Shell Tutup di Indonesia, Segini Harga Bensin Dijual Per 25 November 2024
- Bantah Tutup Seluruh SPBU, Begini Penjelasan Shell Indonesia
Zijlker memulai eksplorasi minyak dengan memperoleh lisensi dari Sultan Langkat untuk menggali sumur minyak pertama. Meskipun upaya awalnya gagal karena sumur tersebut kering, keberhasilan akhirnya diraih pada tahun berikutnya. Dari sumur Telaga Tunggal 1 di Pangkalan Brandan, Sumatra Utara, minyak pertama berhasil diproduksi secara komersial.
Kesuksesan tersebut membawa Zijlker mendirikan perusahaan bernama "Provisional Sumatra Petroleum Company," yang pada 16 Juni 1890 berkembang menjadi Royal Dutch Petroleum Company.
Perusahaan inilah yang menjadi cikal bakal Royal Dutch Shell plc, atau yang lebih dikenal sebagai Shell Group of Companies saat ini.
Sejak saat itu, Shell memiliki peran penting dalam sejarah industri minyak dan gas di Indonesia, baik di sektor hulu maupun hilir.
SPBU Shell Pertama di Indonesia
Tonggak sejarah modern Shell di Indonesia tercipta ketika perusahaan ini membuka SPBU pertama di Karawaci, Tangerang.
Peresmian ini menjadi momen penting karena menandai kembalinya perusahaan minyak internasional ke sektor ritel BBM di Indonesia setelah lebih dari 40 tahun.
Kehadiran SPBU Shell di Karawaci menegaskan langkah strategis perusahaan untuk memperluas pasar dan menghadirkan layanan energi berkualitas kepada konsumen lokal.
SPBU Shell tidak hanya menawarkan bahan bakar berkualitas, tetapi juga memberikan pengalaman berbeda bagi para pelanggan, seperti fasilitas modern dan layanan pelanggan yang prima.
Inovasi dan komitmen terhadap keberlanjutan menjadi ciri khas Shell dalam usahanya memperkuat posisi sebagai pemain utama di industri energi Indonesia.
Reporter magang: Thalita Dewanty