Perkembangan Zaman Menuntut Perbankan Lakukan Transformasi Model Bisnis
Pandemi Covid-19 berkelanjutan yang melanda Indonesia memberi efek yang cukup signifikan terhadap perbankan Indonesia. Namun selain pandemi, tantangan lain yang harus dihadapi perbankan dalam berkembang terutama di tengah masa yang cukup sulit ini ialah adanya perubahan ekspektasi masyarakat terhadap layanan perbankan.
Pandemi Covid-19 berkelanjutan yang melanda Indonesia memberi efek yang cukup signifikan terhadap perbankan Indonesia. Namun selain pandemi, tantangan lain yang harus dihadapi perbankan dalam berkembang terutama di tengah masa yang cukup sulit ini ialah adanya perubahan ekspektasi masyarakat terhadap layanan perbankan.
"Ini banyak beberapa transaksi yang tidak bisa dilakukan secara fisik tapi juga secara vritual dan ini perlu beberapa penyesuaian terkait hal tersebut," ujar Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Teguh Supangkat dalam Launching Roadmap Pengembangan Perbankan Indonesia 2021-2025 secara daring, Kamis (18/2).
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
Apa yang ingin dicapai OJK dari pengembangan perbankan syariah? Bank syariah saat ini sedang kita coba arahkan untuk memberikan alternatif produkproduk perbankan syariah yang bukan merupakan bayangan dari produk-produk yang sudah ada di perbankan konvensional,” kata Dian.
-
Kenapa OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah? OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah dengan memanfaatkan keunikan dan kekhasannya yang memiliki keunggulan dibanding produk bank konvensional. Keunggulan itu perlu dimaksimalkan agar perbankan syariah dapat memberikan dampak positif pada masyarakat dan perekonomian nasional.
-
Kenapa OJK mengupayakan perluasan akses keuangan di Jawa Tengah? Otoritas Jasa Keuangan bersama seluruh pemangku kepentingan terus memperluas akses keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK meningkatkan sinergi dan kolaborasi untuk memperluas akses keuangan? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh pemangku kepentingan terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi memperluas akses keuangan di seluruh wilayah Indonesia dalam mendukung Pemerintah mencapai target Inklusi Keuangan sebesar 90 persen pada 2024.
Pada dasarnya, dengan perkembangan teknologi saat ini, ekspektasi masyarakat terhadap layanan perbankan akan semakin besar dan kuat. Namun, pandemi Covid-19 membuatnya terjadi semakin cepat. Menurutnya, kondisi ini menuntut adanya transformasi model bisnis perbankan, seperti melalui akselerasi layanan digital.
"Dengan hal tersebut, maka ada beberapa hal yang perlu diperkuat oleh bank, baik dari jangka pendek dengan konsolidasi bisnis dan kelembagaan serta jangka panjang terkait dengan transformasi struktural dengan memperbesar skala usaha dan penguatan daya saing," ujar Teguh.
Untuk mendukung transformasi tersebut, maka OJK meluncurkan Roadmap Pengembangan Perbankan Indonesia 2021-2025 (RP21). Roadmap ini merupakan pelaksanaan dari Master Plan Sektor Jasa Keuangan Indonesia 2021-2025 (MSPJKI).
"Kami harap roadmap ini yang merupakan pelaksanaan lebih lanjut dari MPSJKI dapat memberi arah bagi perbankan untuk mengatasi berbagai tantangan ke depan sehingga terwujud perbankan yang kuat, berdaya saing tinggi dan berkontribusi terhadap ekonomi Indonesia," katanya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Berdampak Positif, Industri Perbankan Dukung Pembebasan Pajak Pembelian Mobil Baru
Dorong Pertumbuhan Kredit, OJK Dukung Relaksasi PPnBM 0 Persen
Bank Bermodal Rp10 Triliun Disebut Sulit Lakukan Digitalisasi
Merger Bank Syariah Tepat Dilakukan saat Pandemi, Ini Alasannya
Bio Farma Gandeng Perbankan untuk Datangkan Vaksin Covid-19
Hingga Desember 2020, BTN Restrukturisasi Kredit 330.000 Nasabah Senilai Rp57 Triliun