Permintaan AS dan China Pulih, Surplus Perdagangan Diprediksi Terus Berlanjut
Kinerja ekspor nasional yang saat ini memberikan kontribusi 17 persen terhadap PDB akan terus menopang pertumbuhan ekonomi melalui upaya optimal Kementerian Perdagangan.
Anggota Komisi VI DPR, Achmad Baidowi mengapresiasi pencapaian surplus neraca perdagangan pada 2021 seiring dengan makin pulihnya sektor usaha yang berorientasi ekspor.
"Memang tidak sebagus sebelum pandemi, tetapi jika dibandingkan dengan negara lain, itu sudah bagus," kata Baidowi dikutip dari Antara, Rabu (6/10).
-
Di mana cecak diburu untuk ekspor? Mereka bisa ditangkap untuk dijadikan hewan peliharaan atau konsumsi, kata Dr Satyawan Pudyatmoko, direktur jenderal konservasi sumber daya alam dan ekosistem di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Mengapa mertua Indah Permatasari mengunjungi Jakarta? Mertua Indah Permatasari beberapa waktu lalu datang ke Jakarta mengunjungi anak, menantu dan cucu mereka.
-
Kapan Indonesia memulai ekspor telur ke Singapura? Mentan SYL, menyebut pihaknya telah berupaya dan berhasil membuka akses pasar telur ke Singapura sejak Mei 2023.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
Dia menyakini tren surplus neraca perdagangan yang secara kumulatif pada Januari-Agustus 2021 mencapai USD 19,17 miliar ini akan terus berlanjut. Baidowi juga optimistis kinerja ekspor nasional yang saat ini memberikan kontribusi 17 persen terhadap PDB akan terus menopang pertumbuhan ekonomi melalui upaya optimal Kementerian Perdagangan.
Selain itu, menurut dia, pemulihan permintaan di negara tujuan ekspor seperti China dan AS serta membaiknya harga komoditas seperti CPO bisa menjadi pemicu kenaikan ekspor di masa depan.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan pada Agustus 2021 sebesar USD 4,74 miliar atau tertinggi sejak Desember 2006. Surplus ini juga merupakan yang ke-16 kali beruntun sejak Mei 2020.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani memperkirakan surplus neraca perdagangan pada 2021 akan melampaui pencapaian pada tahun lalu yang mencapai USD 21,73 miliar.
"Potensi kesempatannya ada. Jadi, Indonesia dianggap oleh mata dunia makin baik reputasinya dari sisi delivery, harga mulai kompetitif, kualitas juga bagus," katanya.
Dia mengharapkan pemerintah tidak berpuas diri dan terus melakukan diversifikasi maupun penetrasi ke pasar ekspor baru untuk memperkuat kinerja perdagangan ke depannya.
Permintaan Naik saat Kasus Covid-19 Turun
Ketua Bidang Perdagangan Apindo Benny Soetrisno juga menuturkan lonjakan perdagangan saat ini berbanding lurus dengan penurunan kasus Covid-19 yang diupayakan oleh pemerintah.
Pencapaian ekspor ini juga tidak hanya disebabkan oleh adanya pembenahan di dalam negeri, tetapi juga tidak terlepas dari hasil diplomasi dan pembukaan akses perdagangan ke beberapa negara tujuan ekspor nontradisional.
"Kementerian Perdagangan membuka akses pasar ekspor ke beberapa negara nontradisional, di antaranya Afrika, Eropa tengah, dan Amerika Selatan, sehingga terjadi lonjakan ekspor," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, pengamat ekonomi UI Telisa Aulia Falianty menilai terdapat sejumlah faktor yang mendukung surplus neraca perdagangan seperti peningkatan permintaan di bidang energi dan makanan minuman selama pandemi Covid-19.
"Ini menjadi semacam blessing in disguise, di lain pihak, karena PPKM, impor kita turun drastis. Jadi, ini campur, ada promosi ekspor oleh pemerintah serta ada faktor global," katanya.
(mdk/idr)