Pertamina diisukan bakal akuisisi PT Bukit Asam
Demi ambisi menjadi perusahaan kelas dunia pada 2025.
Setelah wacana Pertamina akan mengakuisisi PT Perusahaan Gas Negara (PGN), kini kembali muncul isu BUMN migas tersebut akan mengambil alih PT Bukit Asam (PTBA).
Isu tersebut terdapat dalam dokumen berjudul "Pertamina The Asian Energy Champion 2025", beredar di kalangan wartawan kemarin.
-
Mengapa Pertamina mendapatkan apresiasi dari Menteri BUMN? Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi PT Pertamina (Persero) atas kiprahnya dalam komunikasi dan keberlanjutan di Indonesia.
-
Di mana Pertamina Patra Niaga akan memindahkan fasilitas penerimaan BBM dan Avtur? Adapun dalam kerjasama ini, Pelindo sebagai pengembang kawasan Benoa akan menyediakan lahan, alur pelayaran, fasilitas dermaga, fasilitas oil transfer equipment, fasilitas HSSE, serta Lindung Lingkungan Perairan untuk digunakan Pertamina Patra Niaga dalam kegiatan penerimaan BBM dan Avtur melalui dermaga di Benoa Utara.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
-
Bagaimana Pertamina Patra Niaga dan Pelindo akan bekerja sama untuk mendukung BMTH? Pertamina Patra Niaga dan Pelindo bersinergi dalam memastikan PSN berjalan dengan baik sekaligus memastikan availability dan accessibility energi di Pulau Bali,” terang Riva.
-
Bagaimana Pertamina akan meningkatkan kualitas BBM Pertalite? Pertamina akan mengeluarkan Pertamax Green 92, dengan mencampur Pertalite dgn Ethanol 7 persen.
Lebih lanjut, dokumen tersebut menjelaskan tujuan Pertamina mengakuisisi PTBA yang bergerak di bisnis batu bara, agar peluang untuk menjadi perusahaan kelas dunia menjadi terbuka lebar.
Maklum, sebagai perusahaan energi, Pertamina tak ingin bisnisnya stagnan di sektor perminyakan. Tetapi juga merambah ke bisnis energi lain, seperti batubara dan listrik.
Disebutkan, Pertamina akan melakukan "penanaman benih" secara hati-hati untuk membuka potensi nilai yang terkandung dalam kekayaan alam Indonesia yang melimpah melalui dua cara.
Pertama, mengakuisisi PTBA, saat ini memegang porsi signifikan dari batu bara Indonesia yang belum dikembangkan dan dieksplorasi. Kedua, menjadi pemimpin di Asia Tenggara dalam teknologi batu bara menjadi gas (coal to gas) dan batu bara cair (coal to liquids).
Adapun di bidang listrik disebutkan, Pertamina akan merintis opsi-opsi pertumbuhan dengan membangun proyek penting meskipun berisiko tinggi. Yaitu pembangkit tenaga listrik konvensional, memasok listrik, dan sebagainya.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat energi Kurtubi mengatakan pemerintah harus mencegah rencana akuisisi tersebut. Sebab, akuisisi tersebut berpotensi merusak tata kelola energi nasional.
"Kalau memang nantinya tetap mau melakukan akuisisi, ini akan merusak sistem dan memperparah pelanggaran terhadap konstitusi dan merusak tata kelola batu bara di negeri ini secara benar," ujar Kurtubi ketika dihubungi wartawan di Jakarta, Kamis (6/2).
Pemerintah, menurut Kurtubi, justru harus membesarkan perusahaan milik negara yang mengelola kekayaan batu bara Indonesia. "Apakah itu nanti Bukit Asam atau yang lainnya. Yang jelas negara harus punya perusahaan negara di bidang batu bara dan bukan justru diakuisisi oleh Pertamina," jelasnya.
(mdk/yud)