Pertamina kembangkan energi terbarukan dukung kehadiran mobil listrik
PT Pertamina (Persero) akan terus mendukung program pengembangan mobil listrik yang diinisiasi oleh pemerintah dalam upaya mengurangi konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM). Salah satunya dengan mengembangkan penggunaan energi hijau untuk transportasi, kegiatan komersial dan rumah tangga.
PT Pertamina (Persero) akan terus mendukung program pengembangan mobil listrik yang diinisiasi oleh pemerintah dalam upaya mengurangi konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM).
SVP Research dan Technology Center of PT Pertamina Herutama Trikoranto mengatakan pihaknya siap untuk mengembangkan penggunaan energi hijau untuk transportasi, kegiatan komersial dan rumah tangga.
-
Bagaimana Pertamina ingin membangun energi berkelanjutan? Dalam mewujudkan NZE 2060, imbuh Nicke, strategi Pertamina yang paling utama adalah bagaimana kita membangun atau memiliki sustainable energy. Sustainable artinya adalah semua material dan bahan bakunya dimiliki Indonesia, suplainya harus ada dan kemudian kita memiliki kemampuan untuk mengolahnya menjadi energi yang lebih baik.
-
Di mana Pertamina menemukan cadangan minyak dan gas bumi baru? Di tahun 2022, Pertamina berhasil menemukan cadangan minyak dan gas bumi baru di Blok Mahakam puluhan miliar kaki kubik gas dan jutaan barel minyak.
-
Kenapa Pertamina terus mendorong transisi energi? Setelah semua negara berkomitmen terhadap penurunan karbon emisi menuju net zero emission, ada optimisme, ada kegamangan, ada kekhawatiran. Namun ini semua tidak menyurutkan langkah kita untuk terus melaksanakan energi transisi seperti yang disepakati bersama,” ungkap Nicke saat acara Pertamina Energy Forum 2023 di Ballroom Grha Pertamina (18/12).
-
Kenapa Pertamina fokus pada transisi energi? Nicke mengungkap energi adalah katalis pertumbuhan ekonomi. Oleh karenanya disaat yang sama, Indonesia terutama Pertamina perlu mengamankan energi sekaligus mengurangi karbon untuk mendukung target pemerintah mengenai Net Zero Emission pada 2060 mendatang.
-
Bagaimana Pertamina mengadopsi transisi energi? Pertamina mencoba mengadopsi transisi energi secara bertahap. Di satu sisi, Pertamina menjaga ketahanan energi melalui penguatan bisnis minyak dan gas. Di sisi lain, juga meningkatkan pengembangan bisnis rendah karbon untuk memenuhi target net zero emission pada 2060.
-
Bagaimana Pertamina memastikan kesiapan energi jelang Tahun Baru 2024? Dalam rangka memastikan kesiapan energi jelang libur Tahun Baru 2024, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji meninjau Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC) di Grha Pertamina, Jumat (29/12). Pada kunjungan ini, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjelaskan secara real-time kesiapan Pertamina dalam menyediakan energi, mulai dari stabilitas produksi blok hulu migas, keandalan kilang-kilang pengolahan, hingga proses distribusi energi terutama BBM dan LPG ke masyarakat di Indonesia.
"Terkait regulasi, infrastruktur dan sebagainya perlu kita siapkan dengan baik," ujar Herutama seperti dikutip Antara, Rabu (13/12).
Mengingat Pertamina bukan perusahaan yang memegang linsensi dalam pengembangan teknologi kendaraan bermotor di Indonesia, untuk itu diperlukan kolaborasi dengan para produsen kendaraan bermotor.
"Tentu saja kolaborasi dengan auto makers itu menjadi penting khususnya dalam hal penyiapan roadmap yang disiapkan untuk penetrasi pasar seperti apa," imbuhnya.
Selain itu, Direktur Gas Pertamina Yenni Andayani mengatakan saat ini perusahaan terus mengembangkan penggunaan gas sebagai bahan bakar transportasi. Beberapa tahun ini perseroan telah mengembangkan di BBG, bahkan kini sedang mencoba LPG dan BBG.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan ingin menggandeng Korea Selatan untuk memproduksi baterai lithium mobil listrik. Luhut mengatakan, hal itu dibahas dalam pertemuannya dengan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Taiyoung Cho.
"Dengan Korea tadi kami bicara mengenai baterai lithium untuk mobil listrik. Karena mereka leading (terdepan) soal baterai," kata Luhut di Kantornya, Kamis (23/11).
Mantan Menko Polhukam itu mengatakan, pemerintah Indonesia ingin menggalang kerja sama dengan negeri ginseng yang punya kemampuan memproduksi baterai lithium. Menurut dia, Indonesia memiliki pasokan material baterai lithium yang melimpah tetapi hingga saat ini masih melakukan impor produk tersebut.
Baca juga:
Kembangkan mobil otomatis, Honda jalin kerjasama dengan startup unicorn asal China
Pemerintah Indonesia pilih Mitsubishi untuk masuki 'Era Mobil Listrik'
Tesla kembangkan chip canggih untuk mobil otomatis, diklaim terbaik di dunia!
TX eCity, taksi bertenaga listrik pertama di Inggris
Segera diujicoba, mobil listrik diharap segera miliki payung hukum awal 2018