Pertamina klaim bisa selamatkan 1,5 kl BBM dengan RFID
Dengan sistem smart card, pembelian BBM bersubsidi oleh truk-truk industri akan berkurang.
Pertamina mengaku bisa menghemat 1,5 juta kiloliter dari aksi penyelundupan. Hal tersebut bisa dicapai jika alat Radio Frequency Identification (RFID) dipasang pada kendaraan-kendaraan yang menggunakan BBM bersubsidi.
"Minimal 1,5 juta kl kalau dengan sistem monitoring," ujar Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Hanung Budya di Hotel Four Season, Jakarta, Kamis (2/5).
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
-
Di mana Pertamina menyalurkan Pertalite? Hingga saat ini kami masih menyalurkan Pertalite di semua wilayah sesuai dengan penugasan yang diberikan Pemerintah.
-
Apa saja penghargaan yang diterima Pertamina? Dua kategori penghargaan yang berhasil diraih Pertamina adalah Kategori Mitra dengan Inovasi Terbanyak dan Kategori Mitra dengan Komitmen Pendanaan Terbanyak.
-
Siapa yang menjadi Dirut Pertamina? Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati kembali masuk dalam daftar 100 wanita berpengaruh dunia (The World’s 100 Most Powerful Women) versi Forbes tahun 2023.
-
Bagaimana Dirut Pertamina bisa meraih prestasi ini? Forbes menjelaskan bahwa daftar wanita berpengaruh ditentukan dengan empat metrik utama, yaitu pendapatan, media, dampak, dan lingkup pengaruh.
Pertamina juga mengklaim dengan sistem ini, pada tahap pengendalian salah satunya dengan smart card, akan menghilangkan pelansir terutama di wilayah pertambangan.
"Kita bisa monitor SPBU mana yang jual (kepada truk industri). Kalau ketahuan kita putus hubungan bisnis. Dan kalau aparat akan gunakan bukti awal kita akan berikan," tegas Hanung.
Namun, dia mengatakan, pemasangan RFID untuk kendaraan bermotor yang ditarget bulan Juli mendatang belum memiliki payung hukum. Pertamina kini tengah menantikan Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga lembaga yaitu Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) untuk melegalkan pemasangan tersebut.
Sebelumnya, meskipun pemerintah telah memutuskan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi, pembatasan akan tetap dilakukan.