Pertumbuhan industri barang konsumsi melambat
Pertumbuhan consumer good di Indonesia tahun ini sebesar 7,4 persen menurun dibandingkan tahun lalu sebesar 15,2 persen.
Pertumbuhan pasar industri Fast Moving Consumer Good (FMCG) Indonesia mengalami perlambatan. Hal tersebut dipengaruhi perlambatan ekonomi global.
“Perlambatan ini terjadi pada berbagai sektor consumer good, terutama pada sektor makanan dan minuman yang merupakan sektor paling besar di dalam pembelanjaan rumah tangga. Indonesia, Thailand, dan Vietnam merupakan negara yang penurunannya terlihat sangat besar, jika dibandingkan dengan tahun lalu,” ujar Managing Director Kantar Worldpanel Indonesia, Vietnam, dan Filipina Fabrice Carrasco dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (21/10).
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Bagaimana pertumbuhan industri di Sidoarjo berkontribusi terhadap perekonomian daerah? Pertumbuhan industri di Sidoarjo telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
-
Apa yang mendorong pertumbuhan pesat industri game di Indonesia? Dengan semakin berkembangnya digitalisasi dan jumlah pemain game yang bertambah, serta dukungan dari ekosistem yang kuat, kedua industri ini diprediksi akan terus tumbuh dengan pesat.
-
Siapa saja yang berperan penting dalam keberhasilan transformasi industri di Indonesia? “Capaian transformasi industri saat ini merupakan hasil kerja banyak pihak yakni dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, akademisi, dan terutama dari para pelaku industri sendiri.
-
Mengapa industri tembakau dianggap vital bagi perekonomian Indonesia? Setidaknya dalam beberapa tahun terakhir, industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
Dari hasil riset, pertumbuhan consumer good di Indonesia tahun ini sebesar 7,4 persen. Pertumbuhan ini menurun jika dibandingkan tahun 2014 yang mencapai 15,2 persen.
Kondisi consumer good di Indonesia ini sejalan dengan hasil riset Kantar Worldpanel untuk pasar Asia. Bahwa pada 2013, secara keseluruhan pertumbuhan consumer good di Asia sekitar 10 persen. Sedangkan pada 2015, pasar FMCG menurun sekitar 4,6 persen.
Sementara itu, General Manager Kantar Worldpanel Indonesia Lim Soon Lee mengatakan industri FMCG dari Asia termasuk Indonesia menunjukkan angka pertumbuhan yang lebih besar dibandingkan para pemain global (Multi National Company/MNC).
“Asia merupakan market yang unik, karena para pemain lokal yang mendominasi lebih banyak dibandingkan dengan para pemain global,” ujar .
Di sisi lain, perlambatan pertumbuhan di industri FMCG ini juga memengaruhi kebiasaan berbelanja di rumah tangga Indonesia. Menurut data Kantar Worldpanel, ada kesamaan para rumah tangga di Asia termasuk Indonesia di dalam kebiasaan belanja mereka, yakni mengurangi frekuensi belanja namun meningkatkan kuantitas pembelian per pembelanjaan.
“Kategori yang dibeli tahun ini lebih sedikit dibandingkan dengan tahun lalu. Jika tahun lalu rata-rata orang berbelanja sekitar 48 kategori, untuk tahun ini mereka berbelanja sekitar 46 kategori. Tampak sekali mereka lebih berhati-hati di dalam berbelanja,” kata Insight Director Kantar Worldpanel Indonesia Nadya Ardianti.
Untuk itu, pemain FMCG diharapkan untuk memastikan distribusi, ketersediaan barang dan mempertahankan penempatan yang mudah diliat konsumen pada rak-rak retailer dengan berkurangnya frekuensi berbelanja tiap rumah tangga tersebut.
Baca juga:
Presiden Jokowi minta Mendag tak abaikan potensi pasar negara kecil
Tak punya target ekspor, Mendag Lembong ikuti proyeksi Bappenas
Kadin: Indonesia kena dampak ekonomi global karena impor bahan baku
Melihat produk-produk dalam negeri di Trade Expo Indonesia 2015
Setahun Jokowi-JK, Indonesia masih menjadi surga barang bekas