Perubahan iklim ancam produktivitas pekerja di Indonesia
Dalam 30 tahun ke depan, produktivitas pekerja diperkirakan bakal turun 21 persen.
Perubahan iklim berpotensi memangkas produktivitas pekerja di banyak negara hingga mencapai 25 persen dalam 30 tahun ke depan. Penurunan terparah bakal dialami Singapura sebesar 25 persen, Malaysia (24 persen), Indonesia (21 persen), Kamboja dan Filipina masing-masing 16 persen.
Demikian isi laporan Verisk Maplecroft, seperti dilansir cnbc.com, Rabu (28/10). Firma konsultasi risiko bisnis berbasis di Inggris itu menyebut perubahan iklim berpotensi meningkatkan jumlah hari berbahaya untuk melakukan pekerjaan fisik.
-
Apa saja contoh kerja sama di bidang ekonomi antara Indonesia dan Malaysia? Dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi, Malaysia merupakan partner perdagangan terbesar kedua Indonesia, dengan jumlah investasi ke-5 di tahun 2022 di ASEAN.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mendukung Kemandirian Ekonomi Nasional? Nicke Widyawati menyampaikan ucapan terima kasih atas penghargaan untuk Kategori Kemandirian Ekonomi yang diberikan kepadanya Menurutnya, kemandirian ekonomi tidak terlepas dari kemandirian energi, karena energi adalah katalis untuk pertumbuhan ekonomi suatu negara.
-
Bagaimana Indonesia mengatasi tantangan global terkait air? Indonesia telah merestorasi sungai Citarum, Cirata di Cianjur dan kita berharap dunia memperkuat kolaborasi ini dalam mengatasi tantangan global terkait air.
-
Apa saja contoh tantangan yang dihadapi dunia ekonomi di era global yang membuat risk awareness menjadi penting? Tantangan Perlambatan Ekonomi Global Sejak Tahun Lalu Berbagai tantangan ketidakpastian ekonomi, seperti kondisi perekonomian yang dihantui resesi dan perlambatan ekonomi global sejak tahun lalu.
-
Apa yang menjadi isu utama pembahasan tingkat ASEAN maupun tingkat global? Memang ini justru menjadi kekuatan kita, karena kita sudah memiliki ketua parlemen perempuan yang memang isu kesetaraan gender ini menjadi isu utama pembahasan baik tingkat asean maupun tingkat global,” pungkasnya.
"Penaikan suhu global secara bertahap akibat perubahan iklim bisa mengakibatkan peningkatan tekanan suhu panas (heat stress) melebihi batas wajar. Ini bisa mendorong pekerja lebih banyak absen lantaran sakit, kelelahan, bahkan ekstremnya kematian pekerja," isi laporan Verisk.
"Pertanian dan peternakan juga rentan terpapar heat stress. Ini mendorong kelangkaan pangan, kemiskinan dan migrasi. Pada gilirannya, faktor ini bisa menyulut konflik dan instabilitas."
Adapun heat stress dinilai terjadi ketika wet bulb globe temperature atau alat ukur paparan panas sudah mencapai level di atas 25 derajat celcius.
Berdasarkan laporan panel antarpemerintah terkait perubahan iklim (IPCC) 2014, peningkatan suhu permukaan bumi dalam tiga dekade terakhir lebih cepat ketimbang dekade sebelumnya sejak 1850. Diperkirakan, pada abad ini, gelombang panas tersebut bakal lebih sering terjadi dan antara 2016-2035, suhu permukaan bumi bakal menghangat 0,3-0,7 derajat celcius.
Nah, Negara di Asia Tenggara dinilai kesulitan dalam mengantisipasi dampak pemanasan global tersebut. Padahal, kawasan ini diharapkan bisa menjadi penopang pertumbuhan ekonomi global di masa mendatang.
"Banyak negara di regional ini memiliki keterbatasan kemampuan teknis dan finansial untuk memitigasi risiko perubahan iklim. Ini bisa menghalangi aliran investasi, mengingat menguatnya pemahaman bahwa iklim erat kaitannya dengan risiko finansial."
Di sisi lain, pemanasan global juga menjadi ancaman untuk ekonomi negara maju. Semacam, Australia, Amerika Serikat, Italia, dan Hong Kong.
Namun, mereka dinilai lebih siap untuk menghadapinya.
"Negara-negara ini, secara teori, lebih elastis terhadap penurunan produktivitas pekerja yang berpotensi memberikan dampak ekonomi signifikan."
Baca juga:
Naik 11 peringkat, kemudahan usaha Indonesia kalah dari Malaysia
Rupiah dibuka melemah 21 poin ke level Rp 13.644 per USD
Tim ekonomi Wapres tegaskan Indonesia masih kaji tawaran masuk TPP
Tahun depan, BEI proyeksi transaksi harian saham capai Rp 7 triliun