Pesawat AirAsia hilang, saham perusahaan terjun bebas 11 persen
"Ini titik terendah sejak 28 November lalu," tulis The Strait Times.
Hilangnya pesawat AirAsia bernomor kode penerbangan QZ 8501 berdampak pada ambruknya saham perusahaan. Pada perdagangan di bursa Malaysia hari ini, saham perusahaan asal Negeri Jiran tersebut merosot 11,6 persen.
Dilansir dari laman Firstpost.com, Senin (29/12), saham AirAsia terjun 12,9 persen ke 2,56 Ringgit Malaysia pada pukul 01.02 GMT (08.02 WIB). "Ini titik terendah sejak 28 November lalu," tulis The Strait Times.
CEO AirAsia Indonesia, Sunu Widyatmoko, mengatakan pihaknya terkejut dan sedih atas peristiwa tersebut. Pihaknya juga berjanji akan bekerja sama secara maksimal dengan otoritas terkait untuk mengetahui penyebab musibah ini.
"Prioritas kami tetap memberikan informasi pada keluarga penumpang mengenai perkembangan terkini," ujarnya.
Seperti diketahui, Pesawat AirAsia QZ 8501 tipe Airbus A320 yang hilang di sekitar Tanjung Pandan hingga saat ini masih dalam tahap pencarian. Tentu ini merupakan pukulan bagi AirAsia yang baru saja merayakan ulang tahun ke-10.
Dalam acara yang bertajuk "10th Awesome Years" ini, AirAsia dengan bangga menyebut maskapai mereka bebas dari kecelakaan. Memang benar, selama 10 tahun mengudara, belum pernah terdengar ada pesawat AirAsia yang mengalami kecelakaan.
Pada 2005, maskapai pimpinan Tony Fernandes, pengusaha asal Inggris-Malaysia, ini memulai perjalanannya. Lalu mulainya 2006 mereka melakukan aksi pertamanya dengan harga tiket pesawat yang murah.
2007 mulai menjadi kisah pertama kursi promo yang menjadi andalan mereka saat hingga saat ini. Pada 2008 mulai bermunculan pesawat Airbus dan Allstars. Hingga saat ini, AirAsia terus melakukan inovasi demi menjadi maskapai yan lebih baik.
Malang tak bisa ditolak. Tak ada yang mengira akan ada kejadian seperti sekarang. Pesawat AirAsia QZ 8501 dengan rute Surabaya-Singapura mengalami hilang kontak di sekitar Tanjung Pandan, Bangka Belitung. Pesawat berpenumpang 162 orang hingga saat ini masih belum ditemukan posisinya.
Baca juga:
Cari AirAsia, Denjaka siap lakukan operasi berisiko tinggi
Media diminta tak eksploitasi keluarga penumpang AirAsia
Ini penjelasan awan Cumulonimbus
Basarnas Babel telusuri info nelayan yang dengar suara ledakan
Mau liburan ke Singapura, calon pengantin hilang bersama AirAsia
Heli dan kapal TNI cari AirAsia sampai cuaca gelap
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Kenapa kontrak kerja Qorry di Air Asia tidak diperpanjang? Pertemuan Zoom itu diadakan jam satu siang. Pertemuan itu berlangsung 30 menit. Di situ chief atau atasan Qorry meminta maaf karena situasi penerbangan tidak memungkinkan, sehingga kontrak Qorry tidak diperpanjang.