PGN bakal tambah 110.000 jaringan gas rumah tangga dalam 3 tahun
"Kami punya program PGN Sayang Ibu, program ini bertujuan memperbanyak rumah menggunakan energi baik gas bumi. Mulai tahun ini hingga 2019 mendatang kami akan menambah 110.000 sambungan gas rumah tangga."
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk bakal menambah jaringan pipa gas bumi rumah tangga sebanyak 110.000 sambungan dalam 3 tahun ke depan. Saat ini gas bumi PGN sudah dinikmati masyarakat mulai di Sumatera hingga Papua.
"Kami punya program PGN Sayang Ibu, program ini bertujuan memperbanyak rumah menggunakan energi baik gas bumi. Mulai tahun ini hingga 2019 mendatang kami akan menambah 110.000 sambungan gas rumah tangga," kata Sekretaris Perusahaan PGN, Heri Yusup di Bandung, Jakarta, Jumat (14/10).
-
Kenapa BPH Migas dan Gubernur Sulawesi Utara menandatangani PKS? "Penandatanganan PKS ini dalam rangka pengendalian konsumen agar tepat sasaran. BPH Migas perlu menjalin kerja sama dengan Pemerintah Daerah sebagai pihak yang mengetahui konsumen pengguna di wilayahnya yang berhak untuk mendapatkan JBT dan JBKP sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," ujar Kepala BPH Migas Erika Retnowati.
-
Apa yang dilakukan oleh BPH Migas di Batam? Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melakukan kunjungan ke Stasiun Gas Panaran PT Transportasi Gas Indonesia (PT TGI), Batam, Kepulauan Riau.
-
Kenapa BPH Migas melakukan kerja sama dengan Pemprov NTB dan Papua Barat Daya? Adapun PKS ini dibuat dengan tujuan untuk mewujudkan penyediaan, pengendalian, dan pengawasan penyaluran Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT) dan Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP) yang tepat sasaran dan tepat volume pada Konsumen Pengguna.
-
Kapan kerja sama BPH Migas dengan Pemprov NTB dan Papua Barat Daya ditandatangani? Momentum penandatanganan kerja sama ini dilakukan oleh Kepala BPH Migas Erika Retnowati, Penjabat Gubernur NTB Hassanudin dan Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Mohammad Musa'ad.
-
Apa yang dipantau BPH Migas di Papua Barat Daya? Kepala BPH Migas Erika Retnowati menyampaikan, BPH Migas melakukan pemantauan di Sorong, Papua Barat Daya, untuk melihat pasokan BBM dan kesiapan Badan Usaha Penugasan dalam program BBM Satu Harga tahun 2024.
-
Kenapa BPH Migas memantau pasokan BBM di Papua Barat Daya? “Kami tentu ingin mengetahui kondisi terkini dari penyediaan dan pendistribusian BBM, khususnya untuk area Papua dan Maluku dengan ragam tantangan yang dimiliki. Hingga saat ini, kondisi stok BBM di Papua Barat Daya dalam kondisi aman,” tutur Erika saat ditemui di Fuel Terminal Sorong, Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, Rabu (10/07/2024).
Penambahan 110.000 sambungan gas rumah tangga tersebut dibiayai atas investasi PGN sendiri, tanpa mengandalkan dana dari pemerintah atau APBN.
"Ini juga merupakan tanggung jawab PGN sebagai BUMN dan National Gas Company di Indonesia, untuk menyebarkan pemanfaatan gas bumi yang efisien, ramah lingkungan, mudah serta aman," ungkap Heri.
Sebelumnya, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) berjanji akan memperluas infrastruktur gas bumi nasional. Saat ini 78 persen pipa gas bumi yang ada di Indonesia, dibangun dan dioperasikan oleh PGN.
Sekretaris Perusahaan PGN, Heri Yusup mengatakan, sampai saat ini total panjang pipa yang dibangun dan dioperasikan perseroan sudah mencapai lebih dari 7.200 km. Jumlah ini meningkat dibandingkan total panjang pipa akhir 2014 lalu yang mencapai 6.616 km.
Baca juga:
PGN bangun dan operasikan 78 persen pipa gas di Indonesia
PGN: Pipa gas transmisi Indonesia baru dibangun 20 persen
Pakai CNG, pengusaha laundry bisa hemat puluhan juta ongkos elpiji
Pakai BBG bisa bawa uang lebih banyak saat pulang
Holding energi dinilai untungkan pemerintah dan pemegang saham PGN